Sumber: instagram

Tebuireng.online- Bintang terdekat dengan bumi ialah bintang alpha centauri dengan jarak 4 tahun cahaya. Artinya cahaya bintang alpha centauri yang tampak saat ini merupakan cahaya yang terpancar 4 tahun lalu, sekaligus tepat pada peresmiaan SMA Trensains Tebuireng, 24 Agustus 2014. Sekolah pesantren yang berbasis sains merayakan Hari Ulang Tahun “Trensains Tebuireng ke 4” di lapangan utama sekolah dengan pelepasan 114 balon ke udara oleh sang penggagas, Dr. Agus Purwanto, D.Sc. dan Ainur Rofiq, S.T., M.PdI., kepala sekolah SMA Trensains (Ahad, 26/08/18).

Sebelum melepas rangkaian balon ke udara, salah satu penggagas lembaga, gus Pur menceritakan cikal bakal SMA Trensains Tebuireng bersama KH. Salahuddin Wahid (Gus Sholah). “Awal mulanya dimulai pada 2011, saya diberi kesempatan presentasi selama 10 menit di UNHASY (Universitas Hasyim Asy’ari) tentang gagasan ‘Trensains’ kemudian saya menghadiahi Gus Sholah buku “Ayat –Ayat Semesta” yang merupakan buku acuan Trensains.

“Setahun kemudian beliau berkunjung ke Surabaya dan mengajak bertemu di salah satu cafe di Surabaya. Beliau menyatakan keinginannya untuk membangun pesantren yang bagus yang tidak begitu-begitu saja, seperti yang di buku mas Agus (Ayat-Ayat Semesta) dan meminta bantuan kepada saya”, terang penggagas yang akrab disapa gus Pur.

Pada 9 Mei 2012, sebulan setelah pertemuan di Surabaya, Gus Sholah mengundang penggagas Trensains di Dalem Kasepuhan. Setiba di Pesantren Tebuireng, gus Pur disambut hangat oleh Gus Sholah dan tim Trensains yang telah disiapkan Gus Sholah sebelumnya, dilanjutkan dengan pemaparan gagasan Trensains di hadapan 200 hadirin yang merupakan para kyai, guru, santri Tebuireng di gedung KH. M. Yusuf Hasyim.

Namun karena terkendala singkatnya waktu untuk mempersiapkan Trensains Tebuireng, alhasil ditunda adanya Trensains di lingkungan Tebuireng. Pada 2013 dimulailah sekolah pesantren berbasis sains di Tebuireng.

Majalah TebuirengIklan Tebuireng Online

Di kesempatan perayaan ulang tahun ke 4 Trensains Tebuireng, gus Pur yang meyampaikan dalam orasinya, “Santri Trensains yang bagian dari generasi milenial haruslah dapat meraih kembali kejayaan Islam, menjadi ilmuwan muslim, Ibnu Sina Abad 21 yang ahli medis atau menjadi teknisi handal, ahli pertanian, sains, perikanan dan lain-lain”, tutur Dr. Agus Purwanto.

Tidak jauh dengan bapak Trensains Indonesia, kepala sekolah Trensains Tebuireng mengungkapkan harapannya pada generasi Trensains, “Semoga SMA Trensians tetap jaya. Bisa mencetak kader ilmuwan Islam dan berpegang teguh pada al-Quran dan hadis.”

Perayaan perdana yang dirancang santriwati kelas akhir (XII) Trensains Tebuireng mempersembahkan puisi tentang ‘detik-detik peresmian’ yang diwakili Naurah Nahdah, Zulfiyani Safitri, dan Afifah Ramadhani berjudul “TRENSAINS INDONESIA”. Puisi sekaligus media penggambaran ‘24 Agustus 2014’ saat itu harapan kami (Trensains) dapat membangun dunia penuh cerita sejarah, mencetak masyarakat madani berjiwa qur’ani.

Selain melalui untaian kata puitis para santri mempersembahkan mars Trensains yang baru saja di rilis pada 20 Agustus 2018 yang diciptakan salah satu civitas Trensains, Tendika Sukmaningtias Rahardian, S.Si dan diaransemen oleh salah seorang guru kesenian Trensains, Amenan yang dilanjutkan hentakan kayu atau yang biasa dikenal sebagai perkusi. Dan diakhiri pelepasan balon ke udara bersamaan dengan harapan keluarga Trensains untuk Trensains dan Indonesia.


Pewarta: Salma

Editor/Publisher: Muh Sutan