
Oleh: Albii*
Alam yang luas
dedaun menghijau
jalan yang berkelok
ingatanku masih tentang perjalanan itu
di bawah derasnya hujan
teriknya matahari
menyaksikan senyum tawa orang-orang berjumpa yang dipuja
alam memamerkan keindahan yang dimiliki
menjadikan jalanan teduh dengan rindangnya pohon
menambah keindahan dengan kemolekan dan wangi bunga
tapi di saat hari mulai habis
alam ikut tenggelam bersamanya
cahaya bulan gemintang tak mampu
menerangi seluruh alam semesta
Tuhan adil, menciptakan kecerdasan manusia
membuat cahaya sebagai penerang
dikala malam hadir dengan penuh kesunyian
tapi manusia itu naif
enggan memberi cahaya untuk alam yang membutuhkan.
*Mahasiswa KPI Unhasy.