Al- Imam Al-Habib Ali bin Muhammad Al-Habsyi dilahirkan pada tanggal 24 Syawal 1259 H di daerah Qasam, dengan pendidikan yang luar biasa dari kedua orang tuanya yang sholih dan sholihah, yaitu Al-Habib Muhammad Al-Habsyi dan Syarifah Alawiyah Al-Jufri. Kemudian pada tahun 1271 H atas isyarat Al-Habib Abdullah bin Husein bin Thohir, Habib Ali & Ibundanya diminta berpindah & tinggal di kota Seiwun.
Saat beliau berumur 17 tahun, beliau diminta ayahandanya untuk pergi ke Mekkah untuk belajar dengan ulama-ulama besar di sana. Dua tahun kemudian belum genap umur 19 tahun, beliau pulang ke kota Seiwun untuk mulai berdakwah, pada saat itu beliau pertama kali mengajar di masjid hanbal berbagai disiplin ilmu termasuk ilmu nahwu.
Setelah 18 tahun beliau mengajar di masjid hanbal, akhirnya beliau membangun ribath (ponpes) & masjid yang dinamakan “Riyadh” di kota Seiwun. Dan beliaulah pelopor adanya ribath (ponpes) di Hadramaut, terhitung mulai tahun 1278 H, hingga saat ini ribath itu berdiri kokoh dan dijalankan oleh anak cucunya.
Keistimewaan Majlis Al-Imam Ali Al-Habsyi
Al-Imam Ali bin Muhammad Al-Habsyi Rahimahullah berkata:
جموعاتنا كلها ملاحظة من النبي صلى الله عليه وسلم, ما يغيب عنها ابدا, والناس يرجعون من جموعاتنا بفائدة للاهل والقريب, ما حد يرجع بلاش اي : بدون فائدة
“Seluruh perkumpulan kami mendapat perhatian khusus dari Nabi Muhammad SAW. Tidak pernah luput sekalipun. Orang-orang yang pulang dari perkumpulan kami pasti akan mendapat keuntungan untuk keluarga dan kerabatnya, tidak mungkin pulang dalam keadaan rugi dan tangan kosong.”
Karya Kitab Al-Imam Ali Al-Habsy
Ada banyak karya kitab Al-Imam Ali AL-Habsyi di antaranya: risalatul maqolah as-sawiyyah, al-futuhatul ilahiyyah, muqoddimah fil haj wal umroh, hizbul fathil Kabir, dan lain-lain.
Yang paling populer dan fenomenal adalah kitab “Simtudduror” yang berisikan kisah hidup dan pujian kepada Nabi Muhammad SAW .
Kitab maulid ini ditulis pada tahun 1327 H, mulai tanggal 26 Safar – 10 Rabi’ul Awwal, dan kitab ini telah dibaca hingga saat ini oleh kaum muslimin di berbagai penjuru dunia.
Keistimewaan Kitab Maulid Simtudduror
Al-Imam Ali Al-Habsyi berkata: “Mulidku ini, siapa saja yang membacanya, menghafalkannya, dan menjadikannya bacaan rutin, maka akan tampak padanya sirr (keistimewaan) Nabi Muhammad SAW. Aku yang mengarangnya, aku juga yang mendiktenya, setiap dibacakan padaku, maka akan terbuka padaku pintu koneksi pada Nabi SAW.”
Beliau juga berkata:
المولد الذي ألفته كرامة للمتأخرين, لأن فيه شرح حال النبي صلى الله عليه وسلم
“Maulid yang aku tulis ini adalah kemuliaan untuk umatakhir zaman, karena di dalamnya terdapat penjelasan keadaan Nabi SAW.”
Beliau juga berkata: “Dakwahku akan merata keseluruh alam, dan maulidku (simtud duror) ini akan tersebar di antara manusia, mereka akan berkumpul bertujuan mencari ridho Allah dan menjadikan mereka cinta pada Nabi Muhammad SAW.”
Beliau juga berkata:
المولد أنا ألفته على نية صالحة, فتح جديد, ولا شك أن روحه تحضر عند قرائته
“Maulid ini aku tulis dengan niat yang baik, fath jadid, dan tidak diragukan lagi bahwa ruh Nabi SAW hadir saat membacanya.”
Habib Ali al-Habsy wafat di kota Seiwun, Hadhramaut, pada hari Ahad 20 Rabi’ul Akhir 1333 H (6 Maret 1915 M).
Baca Juga: Al-Habib Muhammad bin Munshib Al-Habsyi Kunjungi Pesantren Tebuireng
Ditulis oleh Inayah, mahasantri Ma’had Aly Hasyim Asy’ari