tebuireng.online–  Pertemuan ketiga (10/04) Sekolah Menulis Jilid III, panitia mendatangkan seorang penulis dan editor ternama, M. Iqbal Dawami. Dalam Materi “Menulis Buku Islam Populer”, di Perpustakaan A. Wahid Hasyim Tebuireng, tidak hanya memberikan teori menulis saja, tetapi juga mengajak peserta mempraktekan ilmu menulisnya.

“Teori saja tidak cukup, maka dari itu langsung saja kita praktek”, ungkap pria yang pernah menjadi editor di Penerbit Bentang Pustaka dari 2012 hingga 2014 itu. Sebelum  pertemuan usai, para peserta dibebaskan untuk mencari tempat di sekitar perpustakaan untuk mempraktekan ilmu menulisnya. Hal yang harus mereka tulis adalah satu dari sekian pengalaman menarik mereka di pesantren. “Santri sebenarnya itu punya keunggulan di bidang bahan karena pengalaman mereka banyak di pesantren itu”, ungkap pria yang sekarang sibuk sebagai editor freelance itu.

Karya-karya para peserta akan diketik dan diedit yang kemudian akan diterbitkan. Tulisan-tulisan tersebut, sebagai kenang-kenangan Sekolah Menulis Jilid III. Hal ini bertujuan untuk memberikan semangat kepada para peserta untuk terus berkarya di bidang tulis menulis. “Tuh kan duduk-duduk bisa nulis buku”, celetuk M. Iqbal disambut tawa peserta.

Menurut M. Iqbal, dunia kepenulisan buku era sekarang membutuhkan para santri yang memiliki ilmu mendalam tentang agama. Penulis produk pesantren diharapkan kehadirannya untuk bisa bersaing bahkan menggeser para penulis buku Islam yang menyajikan buku ala kadarnya, dan tidak memiliki kajian yang mendalam. (abror)

Majalah TebuirengIklan Tebuireng Online