Judul Buku      : Hujan & Senja Tanah Rantau

Penulis             : Rara Zarary

Penerbit           : Pustaka Senja

Tahun Terbit     : 2016

Tebal Halaman  : 109

Majalah TebuirengIklan Tebuireng Online

ISBN                : 978-602-7731-52-3

Peresensi         : Durrotun Nafisah

Siapa yang mampu menebak alur kehidupan yang telah Tuhan tentukan? Inilah yang dialami oleh penulis antologi puisi dan prosa, Rara Zarary, dalam menjalani proses kehidupannya di sepanjang kota asing yang ia tinggali. Sebuah perjuangan seorang perempuan yang mengemban tugas sebagai mahasiswa sekaligus bekerja serabutan, akhirnya ia memilih menulis buku ini sebagai salah satu saksi kehidupannya. Buku ini ia tulis atas dasar kesukaannya pada puisi dan perjalanan dari kota ke kota.

Sebagai seorang mahasiswa, dia tidak hanya menulis tentang soal percintaan semata, melainkan juga kepeduliannya pada kehidupan sosial di sekitar, kebudayaan tanah lahir, dan juga soal perempuan-perempuan yang sudah sepantasnya mendapatkan perhatian dalam pendidikan, sosial, ekonomi, dan budaya di dalam masyarakat itu sendiri.

Dalam bukunya, halaman (55) ia berbicara soal adat, budaya, dan mitos yang biasa berlaku di kalangan masyarakat Madura. Soal perempuan yang sudah tidak wajar lagi dipaksa nikah dini dan berhak mendapatkan kebahagiaan hidup yang dipilihnya. Ditulis dengan puisi naratif, bagaimana kesaksian seorang perempuan yang juga ingin memperjuangkan nilai kehidupannya dengan cara dipercaya dan diberi hak untuk berpendidikan setara dengan laki-laki.

Pada halaman berbeda ia menuliskan soal kepulangan pada rumah ayah ibu yang dianggap tempat paling menentramkan. Menurutnya, seseorang yang berjuang, baik dari kalangan santri, mahasiswa, pelajar, pekerja, dan lainnya yang memilih merantau adalah keputusan dari salah satu ikhtiyar manusia dalam mensyukuri kehidupannya pada yang Kuasa.

Di sisi lain, dalam tulisannya yang berupa prosa, Rara menuliskan soal penghargaan seorang anak pada kedua orang tuanya. Sebuah cara untuk berbakti dan membalas jasa orang tua dengan cara bersabar berjuang di mana pun berada. Tidak hanya pada orang tua, menjaga hubungan baik dengan sahabat dan manusia di sekitarnya juga ditulis dengan sangat baik. Bagaimana seseorang akhirnya memutuskan untuk memilih atau menolak sebuah jalan kehidupannya. Menghargai orang lain yang sudah berusaha ada dan membantu kita dalam kehidupan ini.

Tulisan ini banyak berbicara soal kesadaran seorang anak pada orang tuanya, seorang murid pada gurunya, seorang sahabat pada sahabatnya, dan sebagai manusia pada manusia lainnya. Ia menuliskan tentang alam dan perubahan sosial dalam kehidupan ini. selain itu juga ia banyak menulis sindirian tentang seseorang yang sedang dilanda rindu dan diuji hubungannya dalam percintaan, kesetiaan, kecemburuan, pengkhianatan, dan lain sebagainya.

Pada halaman 84 dijelaskan tentang bagaimana hiruk-pikuk kehidupan di luar kota (perantauan). Ada bagian yang menurutnya seseorang itu bertahan menjadi pribadi yang baik karena sebuah kekuatan batin dan mengingat perjuangan orang tua, pada sisi lainnya ia menjabarkan bagaimana seorang anak yang gagal bertahan memperjuangkan nasib di kota rantauan dikarenakan godaan perasaan, baik perasaan tidak betah, perasan pada lawan jenis, malas, dan lain sebagainya.

Buku antologi puisi dan prosa ini ibarat suatu makanan dan minuman yang saling mengimbangi nutrisi. Di sisi lain puisinya yang begitu menyentuh dan ditulis secara naratif membuat para pembaca begitu mudah memahaminya. Penulisan prosa yang fiktif namun terasa nyata keberadaannya, membuat pembaca terenyuh seperti masuk dalam bagian ceritanya. Buku ini sangat cocok dibaca para pemuda apalagi mereka yang merasa bahwa dirinya sedang berjuang di kota asing (perantauan), sehingga pembaca akan semakin mudah menemukan makna seperti apa kehidupan yang sebenarnya di luar kontrol orang tua dan di luar zona nyamannya.

Dari beberapa penilaian positif yang menginspirasi dari buku ini, ada beberapa hal yang mungkin bagi saya sebagai pembaca merasa kesulitan, yaitu penulisan majas yang membuat pembaca harus berpikir panjang untuk menemukan artinya, selain itu juga ada di beberapa titik tentang kekeliruan tanda baca dan penulisanya.