Wakil Kepala MTs Sains Salahuddin Wahid, Tebuireng Kesamben, Ustadz Mudfar Ma’ruf bersama Redaktur Majalah Tebuireng, Yuli Lailatul Hidayah, saat memaparkan Majalah Tebuireng edisi 83 di hadapan Santri Sains Tebuireng Kesamben.

Tebuireng.online— Kali ini, Majalah Tebuireng edisi 83 ‘Olah Sampah Jadi Berkah’ dibedah di Pesantren Tebuireng Putri Kesamben Jombang, pada Ahad (26/2/2023). Acara ini dimulai dari jam 08.00 hingga 11.00 siang. Bedah majalah ke-7 ini diikuti oleh 160 peserta dari kelas 7 sampai kelas 9 MTs Sains Salahuddin Wahid, kehadiran tim Majalah Tebuireng ini disambut full senyum oleh Santri Kesamben.

Pada kesempatan ini, Majalah Tebuireng menghadirkan Wakil Kepala MTs Sains Salahuddin Wahid, Ustadz Mudfar Ma’ruf sebagai narasumber, Redaktur Majalah Tebuireng, Yuli Lailatul Hidayah sebagai narasumber dari Majalah Tebuireng, dan Sayyidah Afifah Rusyda sebagai moderator yang juga pembina di Tebuireng Kesamben.

“Sampah menjadi masalah utama di negeri ini, sampah di Indonesia terbanyak berasal dari sisa makanan. Jumlah sampah se-Indonesia 67.8 jt ton, sedangkan penduduk Indonesia 270 jt jiwa. Satu santri dalam satu hari bisa menghasilkan sampah 2 kg. Berangkat dari hal ini, maka majalah tebuireng mengangkat tema ‘Olah Sampah Jadi Berkah’ untuk memberikan cara terbaik mengolah sampah,” ujar Redaktur Majalah Tebuireng.

Di kesempatan yang sama, Ustadz Mudfar menjelaskan bahwa kebanyakan dari kita menganggap persoalan sampah sangat sepele. “Terkadang kita menganggap masalah sampah ini remeh, padahal dampaknya besar sekali. Kita pasti membuang sampah dan akan bermasalah dengan sampah itu,” ungkapnya.

Ustadz Mudfar mengungkapkan bahwa keberadaan Majalah Tebuireng yang berhasil mengangkat tema seputar sampah dianggap kontribusi yang tepat untuk memberikan kesadaran bagi umat khususnya pembaca soal pentingnya mengelola sampah dengan baik dan benar.

Majalah TebuirengIklan Tebuireng Online

“Benar rasanya Majalah Tebuireng mengangkat tema ini (olah sampah jadi berkah), agar setiap orang sadar akan pentingnya mengolah sampah,” imbuh Ustadz Mudfar Ma’ruf.

Redaktur Majalah Tebuireng foto bersama Santri Tebuireng, Kesamben Jombang usai acara bedah Majalah.

Tampak di lokasi peserta bedah majalah begitu interaktif dan ceria, bahkan mereka sangat berkesan setelah mengikuti acara ini.

“Dengan acara ini kita dapat menambah pemahaman baru dari Majalah Tebuireng yang sebelumnya hanya kita baca, sehingga kita jadi lebih paham apa yang ada di majalah tebuireng dan siap untuk melaksanakannya di kehidupan sehari hari,” kata salah satu peserta bedah majalah.

Salah Redaktur Majalah Tebuireng, mengungkapkan harapan besar dari diadakannya bedah majalah ini adalah untuk menambah pemahaman dan mengingatkan kembali para pembaca untuk mengaktualisasikan nilai-nilai kebaikan yang ada pada majalah ini.

“Kami pun berharap para santri dapat membaca secara utuh Majalah Tebuireng dan tidak sembarangan meletakkan majalah di mana pun hingga menjadi sampah.” Harap Redaktur pada para santri.

Untuk pemesanan dan berlangganan Majalah Tebuireng bisa melalui media sosial Majalah Tebuireng, atau bisa membeli versi google books, lebih mudah dan hemat. Nantikan bedah majalah selanjutnya, dan segera miliki majalah terbaik untuk menemani hari-hari pembaca sekalian.

Pewarta: Wahyu