Tebuireng.online- Keberadaan KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) memang sangat bermanfaat, tidak hanya saat beliau masih hidup, tetapi setelah di kebumikan pun beliau memberikan barokah tersendiri pada masyarakat. Di antaranya seperti peziarah yang selalu membludak lalu memberi perbaikan ekonomi bagi pedagang setempat, atau seperti meningkatnya jumlah anak-anak yang ingin mondok di Tebuireng setelah Gus Dur wafat.
Dalam acara Haul ke-8 Gus Dur (28/12/2017) ini, para pedagang kembali merasakan barokah itu. Banyak pedagang yang mendapatkan peningkatan laba dari hasil penjualan mereka saat ini dibandingkan dengan hari-hari biasanya. Meski diakui semakin banyak pedagang yang ikut serta, namun disyukuri bahwa para pedagang merasa sama-sama mendapat bagian rezeki itu.
Seperti halnya Arifin, seorang pedagang bakso (pentol) yang sudah lama menekuni profesi ini. Arifin telah berjualan sejak beberapa tahun yang lalu, bahkan sejak Haul pertama Gus Dur.
“Dibandingkan di hari-hari biasa, pada saat Haul Gus Dur penjualan bakso (pentol) bisa meningkat pesat, walaupun pada haul sekarang sudah banyak penjual-penjual lain yang menimbulkan persaingan dagang,” ungkapnya.
Ia juga menjelaskan bahwa dulu masih sepi, hanya ada beberapa penjual saja. Tetapi saat ini sudah mulai ramai, sehingga para pedagang juga merasa semakin meningkat dalam hal persaingan dagangnya. “Tapi alhamdulillah, ini sudah sangat harus disyukuri,” ungkapnya saat ditemui oleh Tim Tebuireng online.
Selain di luar lingkungan pondok, ada juga pedagang yang membuka kios di dalam Pesantren Tebuireng. Salah satunya Pak Dani dari Torabika, Ia baru membuka satu kios pada tahun ini, bertempat di timur masjid Tebuireng. Kali ini Torabika membagi-bagikan produknya secara cuma-cuma, ada total 3.000 cup kopi yang akan dibagi-bagikan kepada para santri dan seluruh peserta yang hadir.
Selain Torabika, juga ada Atlas yang ikut andil dalam Haul ke-8 Gus Dur kali ini, Atlas telah ikut andil sejak Haul Gus Dur tahun kemarin. Di tahun ini Atlas juga menjadi media partner BBS TV, Atlas juga membuka kios di timur masjid Tebuireng. Dalam Haul ini, Atlas memberi harga sedikit lebih murah dari pada biasanya, Atlas juga mengungkapkan bahwa ingin bersinergi dengan Pondok Pesantren Tebuireng.
Pewarta: Rihlana Ardian Ghufara
Editor/Publisher: Rara Zarary
