Foto bersama KH. Salahuddin Wahid dalam penyelenggaraan Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI), di Hotel Yusro Jombang (4-5/11/17). (Foto: MSP)

Tebuireng.online- Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI) menggelar “Workshop Penyelamatan Arsip (Menggali Arsip Kepresidenan dari Lingkungan Pesantren)” di Hotel Yusro Jombang (4-5/11/17). Acara ini berkolaborasi dengan Pesantren Tebuireng dan mengundang berbagai pesantren, Gusdurian, dan lain sebagainya.

Acara ini merupakan salah satu wujud pelaksanaan amanat UUD No. 43 tahun 2009 tentang Kearsipan dan Peraturan Pemerintah No. 28 tahun 2012 tentang pelaksanaan UUD No. 43 tahun 2009.

Acara yang digelar di Hotel Yusro Jombang ini dihadiri kurang lebih 92 peserta dari berbagai kalangan. Ada empat pesantren besar yang diundang dalam kegiatan ini, antara lain Tebuireng, Tambak Beras, Denanyar, dan Rejoso. Pesantren-pesantren tersebut identik dan akrab dengan kiprah Gus Dur.

Seperti dituturkan oleh Ketua Panitia lokal, Syifaul Fuad, “Ada empat pesantren yang turut kami undang di acara ini, Tebuireng, Tambak Beras, Denanyar, dan Rejoso. Sekitar 20 dzurriyah (keluarga) dari empat pondok tersebut kami undang. Sebab pondok pesantren tersebut melekat dengan sosok Gus Dur semasa di Jombang,”

Masih Syifaul Fuad, “Peserta lainnya dari Pejabat Arsip Daerah Jawa Timur, kemudian 40 peserta dari 26 pondok se-Jombang, serta para Gusdurian.

Majalah TebuirengIklan Tebuireng Online

Oleh karena itu workshop penyelamatan arsip dengan titik fokus pada menggali arsip kepresidenan dari lingkungan pesantren sangat tepat. Dan hanya sosok Gus Dur yang saat ini berasal dari pesantren yang pernah menjabat Presiden Republik Indonesia.

Dalam sambutan laporan kegiatan workshop oleh ketua panitia dari ANRI, Dra. Dian Vitriana, M.Hum juga menjelaskan, bahwa workshop ini adalah langkah strategis untuk menyelamatkan arsip seputar KH. Abdurrahman Wahid.


Pewarta: M. Septian Pribadi

Editor: Munawara MS

Publisher: Rara Zarary