Salah satu bentuk perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW, di Malaysia (sumber gambar: https://serambimata.com)

Oleh: Ananda Prayogi*

Rabi’ul awwal adalah salah satu bulan dalam kalenderhijriyah yang dimuliakan dalam Islam. Mengingat di dalamnya ada tanggalkelahiran Nabi Muhammad SAW yaitu tepatnya tanggal 12 Rabu’ul Awwal. Sudah tentuhal tersebut merupakan sejarah yang sangat penting bagi umat muslim terlebihuntuk dirayakan atau diperingati.

Di rubrik sebelumnya sudah kita kupas tentang dalil danmerayakan maulid, sekarang bagaimana bentuk perayaannya? Sebagian besar umat muslim di dunia merayakan akan harikelahiran Nabi Muhammad SAW. Buktinya dapat kita temukan di berbagai belahannegeri akan keanekaragaan bentuk perayaan tersebut. Di bawah ini kami sajikanberbagai cara unik perayaan maulid nabi di berbagai negara.

AfrikaSelatan

Di Cape Town, Afrika Selatan terdapat tradisi unik memperingati maulid nabi. Dikutip dari TRTWorld and Agencies, Senin (19/11/2018) ada upacara Rampies-sny yakni, para wanita memotong daun lemon dan daun jeruk kemudian merendamnya dalam air mawar.

Majalah TebuirengIklan Tebuireng Online

Setelah direndam, para wanita akan mengemas olahan itu dalam kertas kecil seperti permen dan diberikan pada para pria di Afrika Selatan. Saat mengolah daun lemon dan daun jeruk tersebut, wanita diwajibkan mengenakan baju yang bagus dan mengumandangkan salam kepada Nabi.

India

Pada maulid nabi di India, wanita akan berbondong-bondong menuju tempat suci, Hazrabal untuk menyaksikan secara langsung sehelai jenggot milik Nabi Muhammad Saw. Pada perayaan itu pula akan banyak penjaja makanan tradisional India di sekitar tempat suci tersebut.

Turki

Di negara dengan mayoritas penduduk Muslim, Turki juga memiliki tradisi memperingati maulid nabi. Biasanya, para penari terkenal Turki akan menari Darwis di Karavas Veli, Dervish Lodge, Bursa, Turki. Tarian Darwis dilakukan para pria sambil berputar-putar.

Palestina

Di Palestina, para pria akan menyanyikan lagu-lagu pujian untuk Nabi Muhammad SAW di sepanjang jalan Nablus, Palestina. Nyanyian-nyanyian tersebut mengandung pujian untuk kehidupan dan karakter Nabi terakhir bagi umat Muslim tersebut.

Selain itu, di Nablus, Palestina anak-anak akan mendapatkan permen selama peringatan hari lahir Nabi Muhammad Saw.

Kenya

Dikutip dari Gettyimages.com, di Pulau Lamu, Provinsi Pesisir, Kenya terdapat tradisi perlombaan-perlombaan untuk memperingati Maulid Nabi.

Terdapat perlombaan perahu yang diperjuangkan secara ketat para pemuda. Tak hanya perlombaan perahu, ada pula balap keledai. Perayaan Maulid di Lamu tersebut dapat menarik para pelancong mengunjungi negara dari bagian Afrika Selatan itu.

Amerika Serikat (AS)

Tidak hanya negara-negara bermayoritas Muslim yang merayakan hari lahir Nabi Muhammad, di negara dengan minoritas muslim seperti, Amerika Serikat juga ada perayaan maulid.

Di negara Paman Sam itu, cara merayakan hari maulid nabi berbeda-beda tergantung di mana mereka berasal. Di Maryland, AS orang-orang akan ikut melakukan upacara doa-doa di Diyanet Center of America. Tak hanya itu, umat Muslim akan membagikan makan malam secara gratis di Diyanet Center of Amerika, dekat Washington DC.

Granada, Spanyol

Di Spanyol, sebuah negara Eropa dengan populasi muslim yang sangat besar, perayaan kelahiran Nabi Muhammad bisa ditengok dari sejarah tentang Granada dan Andalusia. Perayaan Maulid menjadi hari libur resmi di Mesir dan Afrika Utara mulai abad ke-10 atau ke-11. Setelah hari libur maulid ini populer di Afrika Utara pada akhir abad ke-13 (hingga hari ini), maka dengan cepat menyebar ke seluruh Granada.

Di masa lalu, perayaan maulid di Andalusia tidak berbeda dengan perayaan di Timur Tengah. Misalnya, di abad ke-14, perayaan Maulid di Granada digelar sepanjang malam, selama dua belas jam, dimulai dengan shalat Maghrib saat matahari terbenam, shalat Isya’, hingga shalat Subuh di fajar pagi selanjutnya.

Di acara ini disediakan makan malam, makanan ringan larut malam, dan sarapan di pagi berikutnya. Berbagai macam makanan disajikan untuk para tamu. Makanan penutup terdiri dari kue-kue yang dibuat dengan gula, juga ada air mawar dan buah-buahan, seperti ceri dan apel dari Granada, buah ara kering dari Almunecar, dan buah delima dan anggur dari Malaga.

Lantunan kasidah didendangkan oleh para munsyid yang berbeda sepanjang malam. Selain kewajiban shalat jamaah dan bacaan Al Quran, acara malam itu diisi pembacaan kasidah dan puisi-puisi klasik abad pertengahan.

Oman 

Di Oman, perayaan Maulid dihadiri oleh Raja Abdullah II di istana negara. Di Suriah, presiden beserta para menteri berkumpul bersama para mufti dan ulama, serta masyarakat untuk merayakan Maulid Nabi di masjid ibukotanya. Di Bahrain, perayaan maulid juga disiarkan melalui televisi nasional. Di Palestina, masyarakat mengadakan pawai besar dari Qubbatus Shakhra menuju Masjidul Aqsha diiringi arak-arakan marching band kepanduan. Perayaan Maulid Nabi juga digelar di Masjid Ibrahil al-Khalil di West Bank, Hebron, Palestina.

Brunei Darussalam

Di Brunei Darussalam, perayaan maulid dipusatkan di Bandar Seri Begawan. Malam sebelumnya digelar pembacaan rawi Maulid Syaraful Anam di Istana Nurul Iman. Kemudian siang harinya semua laki-laki keluar rumah untuk berkumpul di alun-alun bersama sultan, menteri dan segenap keluarga kerajaan.

Momen ini disebut dengan ‘Perarakan Agung’, yakni berkeliling Bandar Seri Begawan sejauh 4,3 km sambil melantunkan shalawat dan salam.

Indonesia

Indonesia sebagai negeri dengan populasi muslim terbanyak di dunia memiliki tradisi perayaan maulid yang beragam. Hari kelahiran Nabi Muhammad menjadi salah satu hari libur resmi di sini. Setiap tahun, di istana negara digelar pengajian peringatan Maulid Nabi. Begitu pula di kota-kota lainnya, baik di masjid, lapangan, hingga rumah-rumah warga.

Misalnya di Banda Aceh, sebuah daerah istimewa di Indonesia yang disebut sebagai Serambi Mekah. Perayaan Maulid Nabi yang dalam bahasa Aceh disebut Kenduri Maulod merupakan perayaan yang terbesar bila dibandingkan dengan tradisi-tradisi lain di Aceh. Yakni dalam rangka memperingati hari kelahiran Nabi Besar Muhammad sebagai Pang Ulee Alam (penghulu Alam).

Begitu pula di daerah-daerah kesultanan lain, semisal Yogyakarta dan Surakarta (gerebeg Mulud), Cirebon (Panjang Jimat), maupun Garut (Ngalungsur), berupa parade pusaka dan pasar tumpah selama berhari-hari. Acara-acara Maulid besar juga digelar secara massal swadaya oleh warga seperti di Madura (Muludhen) dan daerah-daerah lainnya. Tradisi perayaan yang digelar pun mirip, intinya warga berkumpul di suatu tempat, kemudian pembacaan ayat-ayat Al Quran, riwayat kehidupan Nabi Muhammad, dzikir, doa, tausiyah, dan ditutup dengan makan bersama.

Ternyata banyak sekali varian tradisi unik yang dilakukan umat muslim di belahan dunia. Tentunya bukan hanya negara Indonesia yang melakukan peringatan hari besar ini. Utamanya di timur tengah banyak sekali yang merayakan dan menjadikan hari kelahiran nabi menjadi hari besar yang penting untuk diperingati. Walaupun beberapa negara di dalamnya tidak melakukan demikian, namum tetap ada komunitas-komunitas yang ada dalam negara tersebut yang setia memperingatinya.

*Mahasantri Ma’had Aly Hasyim Asy’ari Tebuireng Jombang.

Sumber tulisan: serambimata.com dan tribunwow.com