amal baik dan buruk diganjar
amal baik dan buruk diganjar

Amal baik dan buruk manusia akan diganjar meski sekecil apapun. Untuk itu, mengingat kebaikan dan keburukan dalam kehidupan sehari-hari manusia merupakan hal yang penting. Adakalanya perbuatan tersebut dilakukan dengan sengaja dan adakalanya dilakukan dengan tidak sengaja. Kerap kali orang melakukan kebaikan maupun keburukan kecil, akan tetapi ia tidak menyadarinya. Meskipun begitu, perbuatan yang dilakukannya akan tetap mendapatkan balasan masing-masing.

Dalam agama Islam, kita diperintahkan untuk berbuat baik kepada semua orang. Perbuatan baik tidak harus dalam hal besar, dalam hal remeh pun harus kita lakukan. Orang yang melakukan kebaikan meskipun sangat remeh maka ia akan tetap mendapatkan balasan akan kebaikannya tersebut. Hal ini sebagaimana dijelaskan dalam firman Allah:

فَمَنْ يَعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ خَيْرًا يَرَهُ[1]

Barang siapa yang mengerjakan kebaikan seberat zarah, dia akan melihat (balasan)-nya. (Q.S. Al-Zalzalah ayat 7)

Ayat di atas memotivasi kita agar kita selalu melakukan kebaikan meskipun kebaikan tersebut sangat remeh. Bisa jadi sesuatu yang dianggap remeh oleh seseorang, akan sangat berarti bagi orang yang lainnya.

Majalah TebuirengIklan Tebuireng Online

Sama halnya dengan keburukan, kerap kali manusia melakukan keburukan kecil akan tetapi ia tidak menyadarinya. Keburukan  kecil yang tidak disadari akan bisa menimbulkan keburukan-keburukan besar.

Dalam ajaran agama Islam keburukan sekecil apapun tidak boleh diabaikan, dan harus dihindari. Karena keburukan kecil akan ada hisabnya kelak.  Sebagaimana dijelaskan dalam firman Allah:

وَمَنْ يَعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ شَرًّا يَرَهُ[2]

Barang siapa yang mengerjakan keburukan (kejahatan) seberat zarah, dia akan melihat (balasan)-nya. (Q.S. Al-Zalzalah ayat 8)

Ayat di atas menjelaskan bahwa orang yang melakukan keburukan (kejahatan) ia akan mendapatkan balasan akan perbuatannya tersebut, meskipun kejahatannya sangat kecil.

Ayat di atas sebagai pengingat  agar kita berhati-hati dalam hal ucapan atau perbuatan. Sebelum kita berucap kita harus memikirkan terlebih dahulu apakah ucapan kita pantas untuk diucapkan atau tidak? Apakah perkataan kita akan membuat sakit hati orang lain atau tidak? Apabila jawabannya iya, maka jangan ucapkan kata-kata tersebut.

Begitu juga perbuatan, sebelum kita melakukan sesuatu kita harus berpikir terlebih dahulu, apakah perbuatan itu jika dilakukan akan mengganggu orang lain atau tidak? Apakah perbuatan tersebut akan menyakiti orang lain atau tidak? Jika jawabannya iya, maka jangan lakukan perbuatan tersebut.

Kita tidak boleh mengabaikan keburukan, meskipun keburukan itu sangat kecil. Sesuatu yang kecil apabila terus diabaikan maka akan menjadi sesuatu yang besar. Agar keburukan kecil tidak menjadi besar maka kita harus berhati-hati dengannya, jangan sampai kita melakukan keburukan kecil.

Apabila kita sudah terlanjur melakukan hal-hal buruk, segeralah bertaubat. Perbuatan buruk yang kita lakukan bisa dijadikan pelajaran akar kita tidak melakukannya lagi di masa depan. Apabila kita masih ingin melakukan perbuatan buruk maka ingatlah ayat di atas.


[1] QS. Az-Zalzalah ayat 7

[2] QS. Az-Zalzalah ayat 8


Almara Sukma, Mahasantri Ma’had Aly Hasyim Asy’ari