
Oleh: Rara Zarary*
Aku mencari Tuhan dalam kegelapan, yang kudapat hanyalah ketakutan. Aku mencari Muhammad dalam kesendirian, yang kuterima adalah kekosongan. Aku mencari diriku sendiri: aku temukan semuanya dalam sekejap, berawal dari cinta, ikhlas, dan tawakkal yang kupelajari di sepanjang jalan menuju jawaban-jawaban.
Aku menutup diri
Mencari celah: salahku
Mengapa manusia-manusia di bumi memandangku sebelah mata?
Mencari celah: kurangku
Mengapa makhluk di dunia tak mau berhubungan baik denganku
Mencari celah: menyusun cara bagaimana aku bias berbicara dengan Tuhan dan mempertanyakan semua yang menjadi beban
Aku mencoba ke luar lagi
Memnadang kanan kiri
Melihat bagaimana lalu lalang kendaraan ramai, manusia tertawa senang
Sedang aku masih tak tenang: mencari tahu mengapa aku begitu sangat dikerdilkan
Aku kembali ke ruang gelap, sendiri
Barangkali akan kutemukan Tuhan
Mungkin saja aku dapatkan pesan malaikat
Atau senyum sang Nabi yang begitu sangat teduh dirindukan
Aku mengukir sendiri cinta di atas sajadah dengan air mata
Siapa yang kurindukan
Dan siapa yang kemudian kutemukan: kecuali diriku sendiri dan kesepian
Muhammad, siapalah aku yang terasingkan
Sedang namamu ramai digemakan
Aku pun rindu: ajari aku pindah dari keterasingan pada keramaian yang begitu menenteramkan
Aku ingin menemukan Tuhan
Aku ingin menemukanmu
Aku ingin menemukan diriku
Aku ingin menemukan kebahagian bersama umatmu
Sungguh, aku sedang lenyap: saat sendiri dan tidak pernah bias memutuskan jalan sendiri.
Ajak aku hijrah
Aku siap hijrah
Aku ikhlas hijrah
Ajari aku, atau temukan aku dengan jawaban, jalan, lalu semua akan baik-baik saja atas rida Tuhan.
Aku hanya ingin menyampaikan, bahwa semua tulisan ini adalah pesan.
*Alumnus Pesantren Annuqayah Madura.