Ratusan santri Pondok Putri Pesantren Tebuireng melaksanakan salat Idul Adha di halaman pondok, Selasa (20/7).

Sekitar 360 santri Pondok  Puntri Tebuireng mengikuti shalat Idul Adha berjamaah. Pelaksanaan shalat ied tetap menerapkan dan mematuhi protokol kesehatan, Selasa (20/7) di halaman pondok putri.

Ustadzah Dian Arrij, khatib dalam shalat ied mengawali khutbahnya dengan mengajak para jama’ah shalat ied untuk senantiasa selalu bersyukur, meningkatkan iman (takwa) kepada Allah, ikhtiyar, dan tawakal.

Khatib juga mengulas kembali tentang sejarah Idul Adha, salah satunya adalah peristiwa yang terjadi antara Nabi Ibrahim as dan Nabi Ismail as.

Selanjutnya khatib menyampaikan terkait kondisi umat saat ini yang sedang diuji kesabarannya dalam menjalankan aktivitas di tengah-tengah wabah Covid-19. 

Dalam kondisi yang serba keterbatasan ini, umat Islam diharap untuk tetap bersyukur sebab masih diberikan kesehatan dan umur panjang.

Majalah TebuirengIklan Tebuireng Online

Dengan bersyukur, mengucapkan Alhamdulillah dan berharap kepada Allah agar terus menambah nikmat kita bersama.

Sebagaimana firman-Nya dalam surat Ibrahim ayat 7: لَئِن شَكَرْتُمْ لَأَزِيدَنَّكُمْ ۖ وَلَئِن كَفَرْتُمْ إِنَّ عَذَابِى لَشَدِيدٌۭ Artinya: “Jika kalian bersyukur, maka sungguh Aku akan tambah untuk kalian (akan nikmat). Dan jika kalian kufur, sesungguhnya siksa-Ku sangatlah pedih.” (QS. Ibrahim: 7)

Wabah Covid-19 masih ada disekitar kita, dengan demikian khatib menghimbau  agar terus bersabar, tidak boleh putus asa dan jangan menyerah. Usaha dan ikhtiar harus terus dilakukan dengan melaksanakan protokol kesehatan sebaik-baiknya.

Tidak lupa pula meningkatkan amalan ibadah juga, misalnya shalat, puasa, dan ibadah lainnya. Serta tidak kalah penting adalah berbagi kebaikan pada semua orang, saling menolong.

“Jikalau ada teman atau saudara kita yang kebetulan saat ini terpapar Covid-19, mari kita ulurkan tangan untuk membantu, menolong dan mensuport mereka,” pesan khatib kepada jamaah.

Selanjutnya khatib mengajak para jama’ah shalat ied untuk selalu melakukan ikhtiyar lahir, menjaga kesehatan, mematuhi aturan pemerintah dengan melaksanakan prokes dan disiplin 5M: memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, mengurangi mobilitas, dan menjauhi kerumunan.

Upaya ini tak lain disempurnakan dengan tawakkal dan berdoa kepada Allah sang Maha Kholiq, kepada Allah sang Maha Rahman dan Rahim.

Setelah khutbah selesai, dilanjutkan dengan shalat dhuha berjama’ah.

Pewarta: Rafiqatul Anisah