Salah satu karya warga Ngoro berupa replika Pegasus memeriahkan Takbir Keliling di Pesantren Tebuireng pada Kamis (31/08/2017) malam. (Foto: Kopi Ireng)

Tebuireng.online— Ribuan santri dan warga Jombang tumpah ruah di Lapangan Pesantren Tebuireng pada Kamis (31/08/2017) malam. Mereka berkumpul dalam rangka memeriahkan malam Idul Adha 1438 H. Salah satu event dalam Gema Takbir 2017 itu, Takbir Keliling, menjadi daya tarik tersendiri dalam kegiatan tersebut.

Acara takbir keliling pada tahun ini oleh 45 rombongan peserta yang terdiri dari 20 pesantren sekitar Tebuireng dan 25 perwakilan desa. Jumlah itu meningkat dari tahun lalu yang hanya diikuti oleh 30 peserta saja.

Acara itu bisa dibilang cukup meriah. Pasalnya ribuan peserta dengan berbagai kreativitas turut menampilkan karya terbaikny, mulai dari miniatur bangunan bercorak Islam, kostum unik, kendaraan hias, replika hewan, dan lain sebagainya. Salah satunya penampilan dari warga Dusun Ndelik Kesamben.

Desa yang ada di Kecamatan Ngoro tersebut membawa 60 peserta dengan satu patung pegasus besar. Diakui M. Said Aqil sebagai pimpinan rombongan, penampilan tersebut dimaksudkan agar turut meramaikan jalannya acara Takbir Keliling di Pesantren Tebuireng itu.

“Kami datang dari Ngoro untuk memeriahkan acara ini, yang akan ditampilkan kami antara lain patung dari bambu ini yang saya kira paling besar dan menarik. Juga ada penampilan patrol yang akan mengiringi takbir, untuk yang kecil akan menampilkan pameran busana muslim. Jadi ini semua usia masuk, semuanya ikut dan bisa berkontribusi dalam acara malam idul adha ini,” terang pria yang jadi tokoh agama di desanya itu.

Majalah TebuirengIklan Tebuireng Online

Kreatifitas peserta lain juga tercermin dari Takmir Masjid al Adnani yang membawa 70 personil untuk mendemonstrasikan prosesi dan makna Idul Adha. Melalui TPQ al Adnani, Kholifatillah selaku Dewan Pembina ingin menunjukkan pendidikakan agama sejak usia dini yang bisa dilaksanakan dengan kegiatan yang menyenangkan.

“Di TPQ kami ada sistem belajar cerita dan bermain, jadi sebelum Idul Adha anak-anak disuruh bercerita tentang Nabi Ismail dan Nabi Ibrahim, selanjutnya dipraktekkan menggunakan boneka,” ungkapnya.

Malam ini timnya, ingin menampilkan pengorbanan Ismail yang ikhlas disembelih demi menjalankan perintah Allah SWT, yakni anak-anak memakai penutup kepala berbentuk domba dan berpakaian putih, sedangkan para ustadz membawa pedang mainan untuk berperan sebagai penyembelihnya.

Selain rombongan peserta kreatif yang dibawa oleh M. Said Aqil dan Kholifatillah, peserta dari kalangan santri tidak ingin menampilkan yang hal biasa-biasa saja. Salah satu yang amat mencolok terlihat, yaitu rombongan dari Pondok Putri Pesantren Tebuireng dengan memakai mukena dan balon warna-warni yang meriah memanjakan mata. Tak mau kalah, santriwati al Mahfudz Seblak juga menyuguhkan pemandangan menarik dengan membawa sound system lengkap sebagai pengiring takbir, juga memakai kostum unik berbentuk televisi hijau dengan tulisan “Seblak TV”.

Ada banyak kreativitas yang terpampang pada acara tersebut. Tak hanya takbir keliling, ada 6 grup yang juga berkompetisi dalam Festival Bedug. Semuanya tidak lain, untuk memeriahkan malam takbir di Hari Raya Idul Adha 1438 H. Besok mereka akan mempersiapkan diri untuk melaksanakan penyembelihan hewan qurban, sebagai bentuk pendekatan diri kepada Allah SWT.


Pewarta:            Khoshshol Fairuz

Editor/Publisher: M. Abror Rosyidin