Ketua MWCNU Jombang saat meomen pelucuran NU Corner pada Kamis (27/07/2017) di Griya Baca Abukus Mojowarno.

Tebuireng.onlineAbukus Literacy Fest merupakan event tahunan yang diselenggarakan oleh Griya Baca Abukus Dusun Bangunrejo Desa Gondek Kecamatan Mojowarno Kabupaten Jombang. Abukus Literacy Fest menjadi bagian dari upaya membudayakan gerakan baca pada masyarakat.

Berbeda dengan tahun lalu, Abukus Literacy Fest kali ini menghadirkan dua event besar yaitu peluncuran NU Corner yang merupakan sudut baca yang berisi koleksi bahan bacaan ke-aswaja-an, ke-NU-an dan kepesantrenan yang bisa diakses masyarakat secara gratis. Selain itu, juga ada Roadshow Dongeng Den Hasan Jepara, Bedah Buku, Workshop Jurnalistik, dan Malam Budaya dan Seni. Literacy Fest ini dilaksanakan tanggal 25 Juli-13 Agustus 2017.

Direktur Griya Baca Abukus Babrak Kamal Bumi Dian mengatakan, NU Corner ini adalah salah satu upaya untuk memberikan akses baca gratis pada masyarakat. Sehingga, di tengah perkembangan arus informasi dan perkembangan global ia berharapankan masyarakat bisa mendapat wawasan ke-NU-an dan tidak terbawa arus informasi yang terkadang tidak berdasar.

Selain peluncuran NU Corner, Literacy Fest juga akan menyelenggarakan Jagongan Nom-Noman, yaitu sarasehan tentang dinamika remaja yang ada di Jombang, mulai dari persoalan narkoba, punk, dan beberapa dinamika.

“Kita terkadang banyak sekali memperdulikan persoalan besar tentang ISIS, gerakan radikal, dan lain sebagainya, sampai kita lupa bahwa kita memiliki anak-anak di sekitar kita yang perlu kita sentuh. Karena itu sarasehan ini diselenggarakan,” ungkapnya.

Majalah TebuirengIklan Tebuireng Online

Pendiri Abukus itu mengatakan, melalui sarasehan ini, ia berharap pihak-pihak terkait bisa memberikan pendekatan yang bijak dalam menangani beberapa persoalan remaja tersebut. Termasuk korban narkoba dan punk yang ada di Kabupaten Jombang.

“Saya kira kita perlu bijak, bahwa yang terjadi pada mereka itu bukan sepenuhnya kesalahan mereka, sebab mereka adalah bagian dari kehidupan sosial, politik, ekonomi yang ada di negeri ini. Banyak kita lihat, remaja seperti mereka malah dikucilkan dan ditinggalkan, yang seharusnya justru kita rangkul untuk diberikan pembinaan dan pendampingan,” ungkapnya.

Senada dengan Babrak, Ketua MWCNU Kecamatan Mojowarno Usman Hasan sepakat bahwa persoalan punk dan narkoba perlu penyikapan yang bijaksana. “Kita tidak pernah tahu apa yang sudah dilakukan negara ini untuk mereka. Akan tetapi mari bermula dari diri sendiri untuk bisa merangkul remaja kita, bukannya meninggalkannya. Sebab, sebenarnya di hati nurani mereka ingin sekali berubah menjadi lebih baik,” tuturnya.

Jagongan Nom-Noman (Muda Berkarya, Muda Berdaya) yang akan diselenggarakan pada 05 Agustus 2017 tersebut rencananya akan dihadiri oleh Kapolsek, Danramil Mojowarno, PC GP Anshor & Budayawan feat Komunitas Punk Jombang.


Pewarta:            Robiah

Editor/Publisher: M. Abror Rosyidin