
Masyarakat Indonesia terkadang selalu memiliki persepsi bahwa kecantikan itu terkait dengan fisik, seperti tubuh kurus, kulit putih, tinggi badan, dan rupa wajah yang indah. Namun, hal ini tidak tepat dan dapat menimbulkan masalah bagi orang-orang yang tidak sesuai dengan standar tersebut.
Kecantikan itu adalah sesuatu yang subjektif dan berbeda-beda untuk setiap orang. Kecantikan bukan hanya tentang fisik, tapi juga tentang kepribadian, pikiran, dan jiwa. Orang yang memiliki kepribadian baik, pikiran positif, dan jiwa seimbang juga dapat dikatakan sebagai kecantikan.
Dalam budaya Indonesia, terkadang terdapat stigma bahwa orang yang tidak sesuai dengan standar kecantikan tidak diakui sebagai kecantikan. Namun, ini tidak tepat dan dapat menimbulkan kerusakan bagi orang-orang yang tidak sesuai dengan standar tersebut.
Masyarakat Indonesia perlu meningkatkan kesadaran bahwa kecantikan itu adalah sesuatu yang subjektif dan berbeda-beda untuk setiap orang. Kita perlu menerima dan menghormati orang lain dengan cara mereka seperti apa mereka adalah, bukan berdasarkan standar fisik atau kecantikan.
Sering dibilang gemuk, atau dikenal juga sebagai overweight atau obesity, adalah kondisi kesehatan yang terjadi ketika berat badan individu melebihi batas normal untuk tinggi dan umur mereka. Menurut World Health Organization (WHO), berat badan yang normal harus memenuhi kriteria berikut: untuk orang dewasa, BMI (Body Mass Index) sekitar 18.5-24.9, sedangkan untuk anak-anak dan remaja, BMI sekitar 5-19.9. Jika BMI seseorang melebihi batas tersebut, maka ia dianggap sebagai orang gemuk.
Orang yang gemuk lebih berisiko mengalami berbagai masalah kesehatan, seperti diabetes melitus, hipertensi, kolestrol tinggi, dan kardiovaskuler. Mereka juga lebih rentan mengalami cedera otot dan tulang, serta gangguan fungsi tubuh lainnya. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk menerapkan gaya hidup seimbang dan sehat, seperti makan makanan seimbang, aktif berolahraga secara teratur, serta menghindari gaya hidup yang tidak seimbang.
Dalam menerapkan gaya hidup seimbang, kita dapat memulai dengan mengatur pola makan yang seimbang dan sehat. Hal ini dapat dilakukan dengan mengkonsumsi makanan yang kaya akan protein, serat, dan vitamin, serta menghindari konsumsi makanan yang tinggi kalori dan lemak. Selain itu, kita juga dapat aktif berolahraga secara teratur, seperti jalan-jalan, jogging, atau olahraga lainnya yang kita senangi.
Selain itu, kita juga harus menghindari gaya hidup yang tidak seimbang, seperti duduk terlalu lama di depan TV atau komputer, serta kurang melakukan aktivitas fisik. Dengan demikian, kita dapat menjaga kesehatan tubuh dan menurunkan risiko menjadi orang gemuk.
Dalam upaya menurunkan berat badan, kita juga dapat mencoba beberapa strategi lainnya, seperti mengkonsumsi suplemen obesitas yang aman dan efektif, serta melakukan terapi psiko-konstitusi dengan psikolog atau dokter ahli. Dengan demikian, kita dapat mencapai tujuan untuk menjadi orang sehat dan fit.
Baca Juga: Menjaga Mental Health Awareness Generasi Emas Indonesia
Jika orang mengejek kita karena gemuk atau jelek, kita harus memiliki reaksi yang tepat dan bijak untuk menghadapi situasi tersebut. Pertama-tama, kita harus memahami bahwa penghinaan dan ejekan bukanlah masalah kita, tapi masalah orang yang mengatakannya. Orang yang mengatakannya mungkin memiliki masalah sendiri yang membuat mereka menghina dan ejek kita.
Berikut beberapa cara untuk merespon perkataan yang tidak sesuai dengan telinga kita;
Tidak peduli: Kita harus tidak peduli terhadap ejekan dan penghinaan, dan fokus pada diri kita sendiri.
Mengabaikan: Kita harus mengabaikan ejekan dan penghinaan, dan tidak memberikan perhatian pada orang yang mengatakannya.
Menjadi contoh: Kita harus menjadi contoh bagaimana cara hidup seimbang dan sehat, dan menunjukkan bahwa kita tidak peduli dengan ejekan dan penghinaan.
Berbicara dengan orang lain: Kita harus berbicara dengan orang lain tentang masalah ini, agar mereka memahami bahwa ejekan dan penghinaan bukanlah masalah kita.
Melakukan apa yang kayaakan: Kita harus fokus pada apa yang kita sukai dan kuasai, seperti olahraga, hobi, atau pekerjaan.
Mencari bantuan: Kita dapat mencari bantuan dari profesional, seperti psikolog atau pelatih motivasi, untuk membantu kita meningkatkan keyakinan diri dan kualitas hidup.
Mengembangkan self-esteem: Kita dapat mengembangkan self-esteem dengan cara melakukan aktivitas yang membuat kita merasa percaya diri, seperti olahraga, hobi, atau pekerjaan.
Berikut juga beberapa tips untuk menjawab jika ada orang yang suka membuly bentuk tubuh kita, kita harus memiliki cara untuk menghadapi situasi tersebut dengan bijak dan efektif. Berikut beberapa kata-kata yang dapat kita ucapkan:
“Terima kasih, saya sudah baik-baik saja.” –Jika orang membuly bentuk tubuh kita, kita dapat menjawab dengan mengatakan bahwa kita sudah baik-baik saja, dan tidak peduli dengan komentar mereka.
“Saya tidak peduli dengan pendapat Anda.” –Kita dapat menjawab dengan mengatakan bahwa kita tidak peduli dengan pendapat orang lain tentang bentuk tubuh kita.
“Saya hanya ingin menjadi diri saya sendiri.” –Kita dapat menjawab dengan mengatakan bahwa kita hanya ingin menjadi diri kita sendiri, tanpa perlu memperhatikan pendapat orang lain.
“Saya sangat puas dengan diri saya.” –Kita dapat menjawab dengan mengatakan bahwa kita sangat puas dengan diri kita sendiri, dan tidak peduli dengan komentar orang lain.
“Saya berpikir bahwa bentuk tubuh tidak menentukan kecantikan.” – Kita dapat menjawab dengan mengatakan bahwa bentuk tubuh tidak menentukan kecantikan, dan yang terpenting adalah kualitas batin dan kepribadian. Dengan demikian, kita dapat menghadapi ejekan dan penghinaan dengan bijak dan positif, serta menjadi contoh bagaimana cara hidup seimbang dan sehat.
Baca Juga: Emotional Numbness, Gangguan Kesehatan Mental yang Perlu Diwaspadai
Penulis: Albii (Mahasiswa KPI Unhasy)