
Oleh: Niyla’afiy Saniya*
Muslimah merupakan insan yang patut untuk dijadikan teladan bagi perempuan lain. Hal ini sejalan dengan fitrah seorang muslimah yang sangat dikagumi dan dielu-elukan. Ekspektasi masyarakat terhadap muslimah sangat luar biasa dan tak terbatas. Maksudnya, anggapan masyarakat terhadap seorang muslimah sangat eksplisit sehingga menjadikan peran muslimah sangat esensial di lingkungannya.
Muslimah bukan hanya saja sebagai seorang wanita yang taat dalam beragama Islam. Tetapi lebih dari itu, muslimah juga diharapkan mampu menjadi pilar yang dapat mengokohkan karakter generasi Islam yang berpikiran dinamis. Peran seorang muslimah sudah tidak dapat dielakkan lagi pada zaman sekarang. Dampak yang dihasilkannya juga sangat totalitas yang dapat menjangkau semua elemen masyarakat.
Pada zaman modern ini, sistem patriarki sudah tidak terlalu disuarakan yang membuat seorang muslimah bisa bebas berekspresi dan berinovasi dalam lingkup positif. Seorang muslimah juga bisa menunjukkan eksistensinya tanpa menyalahi kodratnya sama sekali. Jika dahulu hanya laki-laki yang boleh bersuara tetapi sekarang perempuan pun bisa melakukan hal yang sama. Semakin pudarnya sistem patriarki ini dalam masyarakat, maka semakin berani pula seorang muslimah mengambil langkah yang konkret.
Baca Juga: https://tebuireng.online/perempuan-cerdas-zaman-rasulullah-menyusun-hadis-hingga-menjadi-dokter/
Semakin maju dan berkembang suatu peradaban, maka semakin berubah pula pola pikir yang ada dalam benak setiap manusia. Muslimah pun juga harus demikian agar value yang ada dalam dirinya tidak terkikis. Value ini peting karena berfungsi sebagai instrumen yang dapat mempengaruhi orang lain dalam hal kebaikan. Jika sudah mempunyai nilai baik di mata orang lain, maka tidak sulit bagi seorang muslimah untuk berkontribusi di dalamnya.
Muslimah harus berani bersuara untuk menegakkan keadilan dan kebenaran. Muslimah harus bisa berpartisipasi dalam momentum yang sederhana maupun yang krusial. Hal ini bukan hanya semata-mata untuk mencari perhatian atau haus akan sebuah pengakuan. Namun, Muslimah harus berani bersuara untuk membuktikan bahwa muslimah juga mempunyai pemikiran yang realistis dan patut dipertimbangkan di antara banyaknya insan yang berani bersikap.
Di era yang serba canggih ini, muslimah harus bisa menjadi pionir perempuan lain untuk bisa berdiri tegak di atas kakinya sendiri tanpa mengandalkan kapabilitas laki-laki. Zaman sekarang bukan lagi masa seorang perempuan berdiam tanpa aksi di balik sosok seorang pria. Nyatanya, pria tidak bisa selalu diandalkan dalam beberapa aspek yang membuat seorang perempuan harus mengambil sebuah langkah sendiri. Di sinilah peran seorang muslimah dibutuhkan untuk memberi arahan bahwa seorang perempuan juga boleh berjalan sesuai keinginannya sendiri tanpa terbelenggu keyakinan patriarki. Namun, syarat yang harus dipahami dalam hal ini adalah perempuan tidak boleh menyalahi fitrah yang memang sudah ditetapkan oleh Allah SWT.
Sekarang perempuan berhak mengenyam bangku pendidikan, berhak menggapai cita-citanya, berhak meniti karirnya, dan berhak atas dirinya sendiri. Islam pun tidak pernah membatasi seorang muslimah untuk memegang kendali atas hidupnya sendiri asal masih berada dalam lingkup yang baik. Dalam hal ini, muslimah bisa mengedukasi masyarakat bahwa ada hak-hak yang berhak didapat dan diperoleh sebagai seorang perempuan.
Pada hakikatnya, muslimah bukan orang yang selalu benar dalam segala hal. Namun, muslimah banyak memberikan inspirasi bahwa hidup harus berguna bagi lingkungan sekitarnya dan tetap memasukkan unsur agama di dalamnya. Menjadi muslimah yang taat dan selalu berperan bagi lingkungan sekitarnya memang tidak mudah. Namun, di balik itu semua ada kebanggaan tersendiri yang bisa dirasakan saat kita bisa melakukannya.
Peranan muslimah sangat penting bagi majunya sebuah peradaban. Hal ini dikarenakan akan lahir generasi penerus yang cakap dan cerdas dari rahim seorang muslimah. Oleh karena itu, muslimah dituntut untuk baik dalam agama maupun pengetahuan umumnya. Tidak bisa dipungkiri bahwa anak yang terlahir dari ibu yang berpengetahuan luas akan tumbuh menjadi insan yang cendekia dan santun.
Banyak orang mempertanyakan, apa yang bisa seorang muslimah lakukan dalam kontribusinya untuk peradaban sedangkan hidupnya saja sangat diatur oleh agamanya? Hal inilah yang banyak menimbulkan kesalah pahamanan. Padahal di balik diaturnya seorang muslimah oleh agamanya akan menciptakan sebuah peradaban yang sesuai etika dan norma. Islam tidak melarang muslimah berinteraksi dengan dunia luar. Hanya saja, Islam mengatur kehidupan seorang muslimah agar tertata dan sesuai dengan syariat.
Zaman sekarang sudah banyak kita lihat seorang muslimah berperan dalam konferensi tingkat dunia, menjadi pimpinan di sebuah perusahaan ternama, menjadi seorang motivator dan pembicara. Hal ini bisa terjadi karena muslimah dipercaya dapat mengemban tanggung jawab yang diberikan. Hal yang perlu disadari adalah muslimah harus selalu menjaga harkat dan martabatnya meskipun sudah menjadi insan yang disegani. Muslimah tidak boleh menjadi orang yang merasa paling benar karena bagaimanapun seorang manusia biasa dapat melakukan sebuah kesalahan kapan saja.
Maka dari itu, mari bersama menjadi muslimah yang taat dan muslimah yang bisa memajukan peradaban, baik dari segi pemikiran maupun realitas. Muslimah harus bisa menjadi pionir keberperadaban kaumnya sendiri. Kontribusi seorang muslimah harus nyata dan diimbangi dengan kebermanfaatan bagi umat.
*Mahasiswa Universitas Islam Negeri Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung