
Cara Kerja Empat Musim
Oleh: Riska Widiana
Menuju matahari
Adalah masa di mana terang
Setelah gelap mengepung
Siklus patah lalu tumbuh
//Musim gugur
Daun-daun berjatuhan
Angin membawanya menepi
Jalanan seakan menangis
Sepanjang langkah
Yang kau dengar hanyalah Isak pohon meranggas
Suara burung bagaikan sembilu
Di pucuk ranting kering
Bercicit sedih
Menggema di udara
Hingga ke seluruh kota
Wajah-wajah bunga terbenam ke tanah
//Musim dingin
Setelah tanah memeluk seluruh yang luruh
Gigil musim dingin
Kerinduan
Keresahan
Kesedihan
Semua bersedekap di ruang sunyi
Orang-orang menahan langkah
Hanya sedikit jejak
Sebentar tercetak, ditutup salju
Orang-orang tetap tabah
Menatap guguran salju putih
Di jendela harapan
Mereka tersenyum
Sambil menengadah tangan
Menampung salju
Lalu berdoa, supaya berumur panjang
Sebab sebentar lagi
Musim bunga mewarnai pagi
//Musim semi
Telah tiba
Musim yang membuat orang-orang tersenyum
Bunga-bunga rekah
Mewarnai halaman dan dipenuhi kupu-kupu
Hari apa yang lebih indah?
Dari pada segala yang luruh
Tumbuh di merambah
Orang-orang melepas harapan
Berlari, menari di bawah matahari musim semi
Bunga-bunga Prem membuat dada membuncah
Ribuan kupu-kupu ruah
Dari lengkung timur hingga selatan
Kau tersenyum di langit jingga
//Musim panas
Sempurna segala yang luruh
Setelah jatuh, lalu tumbuh
Kau tak perlu cemas sayang
Kini matahari akan menjadi teman
Menghangatkan hari-hari
Setelah malam membuat rindu beku
Maka lihatlah matahari di pagi hari
Asal segala harapan lepas ke semesta
Sebagaimana burung meninggalkan sarang
Lalu nikmatilah petang
Saat matahari membayang di sungai
Meninggalkan cahaya kemerahan
Akhir segala harapan berpulang
Sebagai mana burung pulang ke sarang
Setelah jauh mengembara
Riau, 2023
*Riska Widiana kelahiran 25 November 1997. Berdomisili di Riau, Kabupaten Indragiri hilir. Beberapa karyanya termuat ke dalam media.