Buku Kompas Kehidupan karya Lora Ismael al Kholilie. (foto: rarazarary)

“Pada akhirnya aku sadar bahwa aku terlalu memikirkan sesuatu di luar batas kewajaran. Aku mencintai melebihi kapasitas kekuatan hatiku. Aku terlalu mementingkan sesuatu melebihi batas normal yang seharusnya aku lakukan. Ini adalah masalah yang membuatku menderita selama ini. Aku terlalu berlebihan dalam menghadapi setiap sesuatu.” (hal. 7)

Barangkali berawal dari kemungkinan, perasaan, prasangka, harapan berlebihan, dan anggapan, muncullah banyak sekali kekecewaan dan penyesalan dalam hati manusia. Masih baik jika manusia menyadari akan kesalahannya, memahami apa persoalan yang dihadapinya, dan kemungkinan masih akan selamat jika ia tahu apa yang harus diperbuat atas khilaf dan kesalahannya. Namun akan sangat disayangkan dan menjadi ironi apabila manusia tidak menyadari semua itu, sehingga mereka akan terus berbuat demikian hingga hidupnya hancur tanpa menyadari peringatan.

Dalam ulasan ini saya sengaja mengutip beberapa quotes yang tertulis dalam buku Kompas Kehidupan (Ismael Amin Kholil, 2022), sehingga pembaca bisa ikut merasakan betapa dahsyat kalam mutiara untuk bisa kita renungkan dan refleksikan agar kehidupan kita tidak sekakmat dengan apa yang kita pikirkan dan kita bingungkan sendiri sehingga membuat hidup sangat rumit, membosankan, dan sempit. Adapun beberapa kalam ulama yang bisa kita pelajari dan memetik hikmah di dalamnya, yaitu:

“Menyakiti hati seseorang lebih besar dosanya daripada menghancurkan Ka’bah sekalipun.” (Habib Umar Bin Hafidz)

“Jangan berlebihan dalam memperhatikan seseorang, jangan keterlaluan dalam merindukannya dan jangan engkau terlalu bergantung kepada seseorang seakan engkau adalah orang gila. Karena semua hal di dunia ini akan hilang dan pergi dan orang-orang juga dengan mudah berubah”. (Nizar Qabbani)

Majalah TebuirengIklan Tebuireng Online

“Ketika engkau merasa ada manusia yang membencimu, maka jadikanlah ridha Allah sebagai sebaik-baiknya penghibur yang membuatmu sibuk dari memikirkan rasa benci mereka. Dan ketahuilah! Bahwa itu jauh lebih baik daripada engkau dicintai mereka sedangkan Allah benci kepada dirimu.” (Dr. Said Ramadhan al-Buthi)

“Yakinlah dalam 3 hal; Bahwa tidak ada yang mengasihi dan menyayangimu melebihi Allah. Tidak ada yang mengetahui kegelisahan dan kesedihanmu lebih banyak daripada Allah. Tidak ada yang mampu mengangkat cobaan, ujian dan semua keluh kesahmu selain Allah.” (As-Sya’rawi)

“Pintu terbesar untuk mendapatkan akal sehat dan kenyamanan hidup adalah meninggalkan kepedulian terhadap komentar dan omongan manusia serta peduli kepada apa yang diucapkan oleh Allah. Bahkan itu adalah pintu semua akal dan itu adalah kenyamanan yang sesungguhnya”. (Ibnu Hazm al-Andalusi)

“Allah menjadikan kesedihan, keresahan dan kegelisahan, sebagai permulaan dari ribuan nikmat dan anugerah yang masih la sembunyikan.” (Musthafa Sadiq Arrofi’i)

“Bersikaplah kepada manusia dengan 3 cara: Jika engkau tidak mampu berbuat baik kepada orang lain, maka janganlah engkau menyakitinya. Jika engkau tidak bisa membuat orang lain bahagia, maka janganlah membuat ia bersedih. Jika engkau tidak mampu memujinya, maka janganlah engkau mencelanya.” (Syekh Mutawlli as-Sya’rawi)

Penulis buku ini, yakni Lora Ismael al Kholilie adalah penulis yang juga berdakwah. Publik figur dengan followers instagram 342 ribu itu tentu memiliki alasan mengapa menulis buku Kompas Kehidupan. Salah satu hal yang ia sampaikan bahwa di dalam buku ke-3-nya ini berbeda dengan buku-buku sebelumnya yang memuat tulisan panjang, namun buku ini hadir lebih ringan dengan memuat quote-quote kalam ulama.

Seperti yang dijelaskan oleh penulis dalam kata pengantarnya, mungkin buku ini memang bukanlah hal yang akan mengubah hidup kita secara total, namun keberadaan kalam ulama yang ada di dalam buku ini bisa menjadi “kompas” bagi kita saat atau ketika kehilangan arah dalam mengarungi kehidupan. Buku ini juga bisa menjadi “lentera” bagi kita saat sudah kebingungan di tengah gelapnya keterpurukan, dan juga bisa menjadi pelipur lara ketika tenggelam dalam lautan ketakutan dan kegelisah. Paling tidak dengan membaca buku ini hati kita yang kosong terisi dengan mutiara kalam yang akan membuka mata kita untuk melihat lebih luas nikmat Tuhan.

Dalam buku Kompas Kehidupan ini tidak hanya memuat ide atau pemikiran penulis, namun lebih dari itu ada banyak mutiara hikmah dari ulama-ulama di antaranya adalah Imam Syafi’i, Habib Salim as Syathiri, Syekh Ali al Khowas, Habib Umar bin Hafidz, Abu Hamid al Ghazali, As Sya;rawi, Sa’id Ramadhan Al Buthi, Nizar Qabbani dan banyak lainnya. Kalam ulama ini akan menghibur hati kita yang lara, menjadi kompas kebuntungan kita berpikir, dan membuat kita berpikir ulang tentang hidup yang selama ini kita rencanakan dan kita lalui.

Benar, buku ini tidak menjamin 100% hati atau luka batin kita sembuh. Tidak menjamin jalan kita sampai ke tujuan yang kita butuh. Tidak juga menjamin hidup kita tanpa masalah lagi. Bukan itu jaminan yang ditawarkan buku Kompas Kehidupan. Tetapi, membaca buku ini seperti menemukan salah satu apa yang dicari selama ini, seperti bertemu dengan ulama-ulama melalui kalam mutiara yang bikin hati dan otak kita berpikir dan merasakan ulang apa yang sebenarnya selama ini kita persoalkan. Itu yang saya rasakan. Tidak percaya? Silakan baca sendiri dan kabarkan bagaimana perasaanmu setelah bertemu dengan buku ini. Selamat membaca dan mari tata hidup lebih baik lagi.


Judul Buku: Kompas Kehidupan

Penulis: Ismael Amin Kholil

Tahun Terbit: Oktober 2022 

Tebal Buku: xx + 227 halaman

Peresensi: Rara Zarary*


*Dosen Universitas Amikom Yogyakarta