
Oleh: Putri Aqilla*
Latar merah yang membentang
menjadi sandaran benda tua
yang tersimpan sebagai sejarah
berapa banyak peluru yang dimuntahkan
untuk menghabisi pribumi
Setiap tembaknya berbunyi
tersirat air mata pertiwi
setiap tembaknya berbunyi
isyaratkan tumpah darah negeri ini
Angkat kembali pistol itu
seperti gerilyawan mengkudeta gudang senjata
tepatkan bidikan
lalu tembak
Teriakkan merdeka
meski tidak melawan penjajah
Dia tetap berdiam
di sini
dalam kaca
serupa lemari
seolah ingin bernyanyi kembali
tapi cukup dipandangi
Di sini
di museum ini
*Mahasiswa Unhasy Jombang.