Wisuda Sarjana dan Pasca Sarjana Universitas Hasyim Asyari Tebuireng, Sabtu (26/11/2016)
Wisuda Sarjana dan Pasca Sarjana Universitas Hasyim Asyari Tebuireng, Sabtu (26/11/2016)

tebuireng.online—Rektor Universitas Hasyim Asy’ari Tebuireng, Dr. (Hc.) KH. Salahuddin Wahid menuturkan dalam acara wisuda Sarjana dan Pascasarjana UNHASY tahun 2016 Sabtu (26/11/2016) bahwa menjadi sarjana harus mempunyai keahlian.

Beliau juga mengingatkan bahwa ilmu yang didapat dari bangku kuliah hanyalah 30 persen dari ilmu yang dibutuhkan saat terjun di masyarakat. Menjadi sarjana berarti sudah menyelesaikan satu tingkat pendidikan dan dituntut untuk dapat mengamalkan ilmunya saat terjun di masyarakat.

Bukan sekedar ilmu pengetahuan saja yang harus dikuasai seorang sarjana, untuk mengamalkan ilmunya di masyarakat, seorang sarjana juga harus mempunyai kemampuan. Di antara kemampuan-kemampuan atau pun keterampilan yang harus dikuasai adalah kemampuan komunikasi, kerjasama, kepedulian, organisasi, dan manajemen waktu.

Oleh karena itu, Gus Sholah berpesan kepada wisudawan untuk menggunakan waktu dengan sebaik-baiknya. Tidak hanya untuk belajar di kelas, namun juga berpartisipasi aktif dalam organisasi intra dan ekstra kampus, baik organisasi sosial, keagamaan, maupun ilmiah.

Selain itu, Sekretaris KOPERTAIS IV Surabaya, Muhammad Nuril Huda, M.Pd. juga menyampaikan bahwa di era sekarang ini, jumlah perguruan tinggi begitu banyak,” tuturnya saat sambutan di acara wisuda UNHASY. Hal ini berarti bahwa kompetisi cukup tinggi. Oleh karena itu, mahasiswa harus mempunyai beberapa modal.

Majalah TebuirengIklan Tebuireng Online

 “Mahasiswa harus perkuat tiga modal ini, yakni modal intelektual, modal spiritual, dan modal sosial,” pesannya. Modal spiritual inilah yang membedakan perguruan tinggi Islam dan lainnya. Dengan modal tersebut diharapkan dapat memperkuat dan mengembangkan sebuah karir di tengah-tengah masyarakat.


Pewarta:  Nur Ifana

Editor:     Farha Kamalia

Publisher: Fara