Oleh: Qurrarul Adawiyah*

حَدَّثَنَا عَبْد اللَّهِ حَدَّثَنِي سُوَيْدُ بْنُ سَعِيدٍ أَخْبَرَنِي عَبْدُ الْحَمِيدِ بْنُ الْحَسَنِ الْهِلَالِيُّ عَنْ أَبِي إِسْحَاقَ عَنْ هُبَيْرَةَ بْنِ يَرِيمَ عَنْ عَلِيٍّ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ اطْلُبُوا لَيْلَةَ الْقَدْرِ فِي الْعَشْرِ الْأَوَاخِرِ مِنْ رَمَضَانَ فَإِنْ غُلِبْتُمْ فَلَا تُغْلَبُوا عَلَى السَّبْعِ الْبَوَاقِي

Telah menceritakan kepada kami Abdullah, telah menceritakan kepadaku Suwaid bin Sa’id telah mengabarkan kepadaku Abdul Hamid bin Al Hasan Al Hilali dari Abu Ishaq dari Hubairah bin Yarim dari Ali Radhiallah ‘anhu, bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Carilah Lailatul Qadar di sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan. Jika kalian tidak mampu maka jangan terlewatkan pada tujuh hari yang tersisa.”

Memasuki 10 hari terakhir di bulan Ramadhan sudah sepatutnya kita menggunakan waktu sebaik mungkin, karena belum tentu kita akan berjumpa lagi dengan bulan Ramadhan selanjutnya. Pada fase ketiga, 10 hari terakhir Ramadhan ini ada suatu malam yang  dikenal dengan malam Lailatul Qadar, di mana malam itu dicintai oleh Rasulullah sebab keutamaannya yang sangat luar biasa. Dan siapa pun yang mendapatkan jamuan Allah di malam Lailatul Qadar tersebut adalah orang yang insyaallah mendapatkan keberuntungan yang besar. Karena di malam Lailatul Qadar tersebut  Allah akan mengampuni dosa-dosanya.

Majalah TebuirengIklan Tebuireng Online

Tentu saja, dalam menyambut malam puncak tersebut, terdapat amalan-amalan untuk dikerjakan , di antaranya:

Membaca Al-Quran

Selain mendatangkan pahala, membaca al-Quran di malam Lailatul Qadar juga akan menumbuhkan rasa cinta kita terhadap kitab suci al-Quran serta dapat menjadikan suasana sekitar menjadi lebih damai, tenang, dan penuh dengan keberkahan. Maka itu, seseorang yang membaca al-Quran akan mendapatkan pahala dan kebaikan yang berlipat ganda dari Allah SWT. Apalagi membacanya di malam Lailatul Qadar maka akan berlipat-lipat pahala yang didapatkan.

Melaksanakan shalat malam

Para ulama mengatakan, salah satunya Yusuf Qaradawi bahwa malam itu datang untuk semua orang yang benar-benar menginginkannya. Di malam itu kebaikan terbuka untuk siapa pun yang mencarinya. Salah satu cara untuk meraih pahalanya adalah dengan shalat malam.

Selain itu, Rasulullah juga selalu mengingatkan para sahabatnya tentang betapa mulianya malam Lailatul Qadar, yang mana pada malam tersebut malaikat jJibril turun ke bumi bersama malaikat-malaikat lainnya untuk menjenguk seluruh umat Islam yang tengah beribadah dan mengamini setiap doa yang dipanjatkan.

Itulah kenapa di malam-malam tersebut,setiap dosa akan diampuni, setiap amal ibadah akan dilipatgandakan.

Berdoa dan memohon ampun kepada Allah

Meskipun Nabi Muhammad sebagai Rasulu yang sudah dijamin masuk surga. Namun tiada henti-hentinya Rasulullah memohon ampun kepada Allah. Hal tersebut didasari karena Rasulullah sangat paham betul kuasa Allah Yang Maha Besar. Terdapat doa yang dicontohkan oleh Rasulullah dipanjatkan saat malam lailatul qadar yaitu :

 اللَّهُمَّ إِنَّكَ عَفُوٌّ تُحِبُّ الْعَفْوَ فَاعْفُ عَنِّي

“Ya Allah, sesungguhnya Engkau maha pemaaf mencintai kemaafan, maka maafkanlah Aku.” (Sunan Ibnu Majah: 3840)

I’tikaf berdzikir dan bertasbih

Berdzikir untuk mengingatkan bahwa Allahlah Yang Maha Memiliki segala sesuatu, tidak ada yang dapat menandingi kekuasaanNya. Mengisi malam Lailatul Qadar dengan i’tikaf di masjid dan berdzikir kepada Allah adalah salah satu untuk mendekatkan diri kepadaNya.

Syeikh Atiyah Saqr menganjurkan, hidupkanlah malam mulia itu dengan shalat, membaca al-Quran, berdzikir, beristighfar, dan berdoa dari terbenam matahari hingga terbit fajar. Hidupkanlah Ramadhan dengan bershalat tarawih di dalamnya. Ada ulama yang berpendapat bahwa Lailatul Qadar itu bisa saja terjadi sejak dari awal masuknya bulan Ramadhan sampai akhir, namun kapan pastinya, Allah merahasiakannya. Dengan dirahasiakan itulah kita makin termotivasi untuk menghidupkan seluruh bulan Ramadhan dengan berbagai macam ibadah, seperti tarawih, tadarus al-Quran, shalat sunnah dan lain sebagainya.


*Mahasantri Ma’had Aly Hasyim Asy’ari