tebuireng.online— Jakarta.- Mulai 2015, konsep, fungsi serta pelaksanaan Ujian Nasional (UN) akan berbeda. Pemerintah mempunyai rencana agar menggunakan hasil UN sebagai pemetaan kondisi pendidikan, bukan penentu kelulusan.

Tidak hanya itu, Ujian Nasional bukan lagi menjadi syarat masuk di Perguruan Tinggi Negeri. Meski UN tidak lagi seperti yang sebelumnya, namun pemerintah berencana tetap menggunakan nama UN.

Pernyataan di atas disampaikan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anies Baswedan setelah rapat teknis pelaksanaan UN bersama kepala atau perwakilan dinas pendidikan tingkat provinsi se- Indonesia di Jakarta pada Senin(29/12).

“Petanya bukan untuk pemerintah saja, melainkan juga bagi peserta didik, orang tua, sekolah, dan kabupaten atau kota. Jangan menyimpulkan UN itu seperti kemarin. Ini akan berbeda. Nanti akan kami jelaskan rinci, setelah semuanya jelas. Kalau sekarang, khawatir menimbulkan interpretasi berbeda- beda,”Papar Anies.

Peserta didik dapat mengetahui rerata nilai UN nya dengan rerata perolehan nilai UN di tingkat sekolah, provinsi, maupun nasional. Murid tersebut juga bisa melihat kelemahannya dalam mata pelajaran tertentu. Anies juga menyampaikan bahwasannya data hasil UN pun dapat dipergunakan oleh Msyawarah Guru Mata Pelajaran dan Musyawarah Kerja kepala sekolah.

Majalah TebuirengIklan Tebuireng Online

Dalam Tahap Pembahasan
Anies menmbahkan, pada minggu ketiga Januari 2015, perincian tentang UN setidaknya akan menemukan titik terang. Untuk saat ini, pembahasan UN masih seputar pelaksanaan teknis seperti kewajiban lelang cetak, pendistribusian kertas ujian, dan pendataan peserta UN.

Mengenai pelaksanaan UN berbasis komputer, Anies menyatakan bahwa hal tersebut masih dalam tahap uji coba sebab ketersediaan komputer terbatas. Banyak daerah yang menklaim sudah siap, akan tetapi musti diverifikasi terlebih dulu. (dewi/abror)