tebuireng.online – (3/9) 10 Ustadz Dayah Aceh ikuti program magang mengenai tata kelola pesantren di Tebuireng. Mereka termasuk dari 50 utusan dari dayah atau pesantren di Nangroe Aceh Darussalam yang mengikuti program pembinaan oleh Badan Pembinaan Pendidikan Dayah (BPPD) Aceh selama 30 hari ke beberapa pesantren di Provinsi Jawa Timur.

Magang ini mulai tanggal 19 Agustus hingga 18 September 2014. Selain Pesantren Tebuireng, pesantren berbasis salaf tujuan magang adalah Pesantren Lirboyo di Kediri, Pesantren Sidogiri di Pasuruan, Pesantren Langitan di Tuban, dan Pesantren Asy-Syafi’iyah di Situbondo masing-masing 10 guru untuk setiap pesantren. Menurut ketua panitia H. Mahyuddin Helmi, S.Sos dilansir oleh situs KEMENAG Nangroe Aceh Darussalam, “Kelima pesantren tersebut merupakan pesantren yang memiliki manajemen dan tata kelola yang sangat maju sehingga kita harapkan guru-guru dayah ini dapat mengambil nilai-nilai positif untuk dibawa pulang ke Aceh”.

Panitia lokal pesantren Tebuireng Ali Subhan, M.Pd dalam wawancara singkat mengatakan “(pesantren) Tebuireng siap menerima dan membimbing berdasarkan semangat persaudaraan islam dan apresiasi terhadap upaya magang yang digawangi pemerintah daerah Aceh melalui BPPD. Kami menangkap adanya kekuatiran memaknai sebuah perubahan zaman yang bisa berimbas terhadap dayah di Aceh dengan tanpa mengurangi ciri khas pesantren atau dayah salaf”.

Kegiatan studi ustadz dayah di pesantren Tebuireng ini berkaitan dengan sistem manajemen pesantren, sistem pendidikan pesantren Tebuireng, pembelajaran kurikulum, serta tata kelola pondok santri. Harapannya selepas magang, para ustadz mampu membawa dampak positif terhadap pengembangan pesantren dan kurikulum lebih baik. (lutfi/tebuireng.online)

Majalah TebuirengIklan Tebuireng Online