Beberapa jajaran pimpinan Yayasan dan Unhasy saat musyawarah dalam forum rapat kerja dan pengesahan RBA tahun 2025. (foto: panitia)

Tebuireng.online— Universitas Hasyim Asy’ari (Unhasy) menggelar Rapat Kerja (Raker) 2025 di Hotel Golden Tulip, Batu, Malang, pada 12-13 Desember 2024. Raker ini dihadiri oleh jajaran Yayasan Unhasy, termasuk tokoh-tokoh penting seperti dr. KH. Umar Wahid, KH. Abdul Hakim Mahfudz, Nyai Hj. Farida Salahuddin Wahid, H. Irfan Wahid, S.Sn., MM (Gus Ipang Wahid), Dr. KH. Ali Faisal, Prof. H. Nur Kholis Setiawan, dan Prof. Dr. H. Kacung Marijan.

Selain itu, hadir pula jajaran pimpinan universitas mulai dari Rektor, Wakil Rektor, Dekan, Wakil Dekan, hingga kepala lembaga dan program studi di lingkungan Unhasy.

Dalam forum tersebut, Unhasy menegaskan komitmennya untuk terus maju setelah berhasil meningkatkan nilai akreditasi institusi dari “Baik” menjadi “Baik Sekali”. Langkah selanjutnya adalah mempersiapkan diri menuju status Perguruan Tinggi Unggul. Upaya ini melibatkan peningkatan akreditasi pada enam program studi unggulan, yaitu tiga dari Fakultas Agama Islam (S1 PAI, PBA, MPI) dan tiga dari Fakultas Ilmu Pendidikan (PBSI, PGSD) dan gemilangnya prestasi mahasiswa selama tahun 2024 menjadi salah satu indikator positif perkembangan UNHASY.

Di sisi lain, jaringan kerja sama internasional Unhasy terus berkembang dengan menjalin hubungan dengan institusi di Thailand, Singapura, Malaysia, Afrika, dan China. Saat ini, UNHASY juga sedang mempersiapkan kerja sama baru dengan beberapa perguruan tinggi di Brunei Darussalam.

Di tingkat nasional, kolaborasi antar perguruan tinggi negeri (PTN) dan swasta (PTS) semakin ditingkatkan dengan lebih dari 20 institusi telah bermitra dengan UNHASY. Rencana implementasi seperti program dosen tamu, kuliah tamu, pertukaran mahasiswa, hingga program double degree dengan lima perguruan tinggi telah disepakati.

Majalah TebuirengIklan Tebuireng Online

Namun, dalam perjalanan menuju kemajuan ini, tantangan tak luput dirasakan UNHASY. Ketua Dewan Pembina Yayasan UNHASY, dr. KH. Umar Wahid, menerangkan bahwa salah satu persoalan besar perguruan tinggi swasta saat ini adalah penurunan jumlah mahasiswa akibat dampak pandemi COVID-19 dan persaingan dengan PTN yang kini menerima mahasiswa dalam jumlah besar melalui status PTNBH. Meski demikian, UNHASY tetap mempertahankan posisi sebagai universitas dengan jumlah mahasiswa terbanyak di Jombang.

“Meski kita berhasil menjadi yang terbanyak, kita tidak boleh lengah. Perguruan tinggi swasta sangat bergantung pada jumlah mahasiswa. Maka dari itu, saya meminta Gus Ipang Wahid untuk ikut turun membantu, karena pengalaman dan strategi yang dimilikinya keponakan saya ini sangat relevan untuk unhasy,” ujar Dr. KH. Umar Wahid, yang disambut tepuk tangan meriah oleh para peserta raker.

Menanggapi hal tersebut, Gus Ipang Wahid menyatakan kesiapannya. Setelah menggali data bersama Tim Penerimaan Mahasiswa Baru (PMB) unhasy, beliau menegaskan, “Kalau sudah seperti ini, saya akan turun langsung bersama tim saya yang ada di Jakarta, kita kolaborasi, kita masih punya cukup waktu, dan nanti kita akan lihat hasilnya,” terangnya.

Sebagai bagian dari motivasi, dalam raker ini unhasy juga memberikan penghargaan kepada fakultas dan program studi yang menunjukkan prestasi terbaik. Penghargaan tersebut diserahkan oleh dewan pembina, pengawas, dan pengurus yayasan Unhasy sebagai apresiasi atas dedikasi mereka dalam memajukan universitas.



Pewarta: Ilvi