foto: Yogyakarta Maliobro /albii

Oleh: Albii*

Kisah yang Tanggal di Yogyakarta

Di jalan menuju Yogyakarta yang berliku dan indah
rindu menyergap, merindukan langkah kita yang terpaut
dari Malioboro hingga kerlip lampu-lampu kota
kenangan menyala, merayu rindu yang tak terbendung

Malioboro, jantung kota yang memancarkan pesona
senja menyapa, kerumunan dan sejuta kisah berdansa
rindu terasa di setiap sudut yang kita sentuh
seakan-akan waktu melambat
membiarkan kita terlena oleh kerinduan yang terus memuncak

jalan-jalan kecil, di tengah keramaian
sepi menyapa, mengajak rindu berdendang
warung kopi menyajikan cerita-cerita lama
rindu terpatri dalam aroma dan senyum yang menyala.


Cerita di Halaman Pertama

Di pagi yang cerah bersama mentari yang mengembang
lembaran baru terbuka, menyapa harap yang membumbung
langkah-langkah ringan melangkah, merajut waktu yang terpampang
puisi indah mengalir, melodi kehidupan yang bergema, merajai ruang

dalam alam yang riuh, awal yang gemilang terpancar
pohon-pohon merayakan, daun-daun berdansa riang
lautan kata-kata tercipta, merayap merdeka membelai
puisi yang panjang mengurai

kisah yang terbentang menjelma
menjadi puisi yang lebih panjang dan mendalam.


Perjumpaan Diri

Di dunia yang luas, aku bersua dengan diri
langit biru menyaksikan, kisah hidup yang terpintal
melangkah dalam waktu, jejak kita menyatu
aku, dia, mereka, bersama membangun cerita, merajut harapan yang jitu

aku, bagai bintang yang bersinar sendiri
mencari jalan di langit, tak terhingga perjuangan yang terkikis
dia, bagai matahari yang hangat memeluk bumi
menghadirkan cahaya, menyinari jalan cinta yang tak berakhir

mereka, seperti bulan dan bintang di malam gelap
menyinari hati, memberikan kehangatan dalam lembaran hitam
bersama-sama, kita menjalani irama kehidupan.


*Mahasiswa KPI Unhasy.

Majalah TebuirengIklan Tebuireng Online