Wakil Pengasuh Pesantren Tebuireng, KH. Abdul Hakim Mahfudz (Gus Kikin),tampak mengalungkan sorban pada Wakil Menteri Keuangan RI, Prof. Mardiasmo, saat menjelang buka puasa bersama dengan santri Tebuireng, Senin (28/05/18). (Foto: Sulthon-Kopi Ireng)

Tebuireng.online- Memasuki Ramadan dihari ke-12, Kementerian Keuangan RI yang dihadiri oleh Wakil Menteri Keuangan Republik Indonesia (Wamenkeu RI), Prof. Mardiasmo, adakan buka bersama dengan seluruh santri di Pondok Putra Pesantren Tebuireng Jombang, setelah seharian menyelesaikan acara seminar tentang ‘Penguatan Pembiayaan Syariah dalam APBN dan Sosialisasi Beasiswa LPDP’, Senin (28/05/2018) di Aula lantai 3 Gedung KH. M. Yusuf Hasyim Pesantren Tebuireng.

Dalam buka puasa bersama itu, turut hadir Wakil Pengasuh Pesantren Tebuireng, KH.Abdul Hakim Mahfudz (Gus Kikin), Wakil Rektor 1 Universitas Hasyim Asy’ari, Prof. Haris Supratno, beserta seluruh unit yang berada di bawah naungan Pesantren Tebuireng.

Ribuan santri yang mengikuti buka bersama sangat antusias menyambut kehadiran Wamenkeu Prof. Mardiasmo. Di tengah-tengah penyambutan tersebut, Prof. Mardiasmo menyampaikan beberapa pesan mengenai keinginan dan harapan Presiden Jokowi beserta jajarannya di hadapan para santri.

“Selama ini, pak presiden beserta jajaranya, memiliki tanggung jawab serta tujuan untuk menyejahterakan rakyat Indonesia. Dan untuk menyejahterakan bangsa ini tidak serta merta sejahtera, semua harus secara bertahap. Untuk itu yang dibangun harus fisiknya, karakter bangsa, dan kecerdasan kalbu,” jelas Prof. Mardiasmo.

Menurutnya, pondok pesantren merupakan salah satu wadah yang masih orisinil dan hal tersebut sangat diharapkan oleh bangsa Indonesia. Maka dari itu, Wamenkeu RI itu meminta pada seluruh santri untuk menjaga betul akhlak, integritas, dan kejujuran mereka dengan baik.

Majalah TebuirengIklan Tebuireng Online

Selain pesan tersebut, Prof. Mardiasmo mengaku sangat senang dapat melihat penerus bangsa yang mampu mengenyam pendidikan di pesantren. Dan ia juga menyampaikan keinginan untuk nyantri di Tebuireng, jika saja usianya masih muda.

“Tugas yang dibebankan harus dilaksanakan atau dikerjakan oleh ahlinya, maka akan menjadi sesuatu yang bermanfaat. Mudah-mudahan, kalian bisa memberi manfaat bagi nusa dan bangsa. Sehingga, Indonesia bisa menjadi negara yang baldatun toyibatun warobbun ghofur,” pesan Gus Kikin kepada para santri, menjelang buka puasa bersama.


Pewarta: Ana Saktiani

Editor/Publisher: Rara Zarary