KH Salahuddin Wahid dan Bu Nyai Hj. Farida menyampaikan sambutan sebagai mempelai berdua yang merayakan 50 tahun pernikahan di Aula lantai 3 Gedung KH. M. Yusuf Hasyim Tebuireng pada Ahad (18/02/2018). (Foto: Kopi Ireng)

Tebuireng.online— Tak banyak orang yang dapat menikmati masa pernikahan hingga 50 tahun, usia pernikahan emas. Karena diberikan nikmat masa pernikahan hingga 50 tahun, Pengasuh Pesantren Tebuireng, KH. Salahuddin Wahid atau Gus Sholah menyampaikan rasa syukur yang mendalam, mengingat tak banyak orang yang mendapatkannya.

“Sebetulnnya semua tergantung pada Allah SWT, jadi kemarin ada kawan yang merencanakan pernikahan emasnya pada bulan Maret, tapi minggu kemarin ia wafat. Sebetulnya sama saja antara 50 tahun dan 25 tahun, itu hanya tengeran (tanda) saja, yang penting itu di dalamnya seperti apa,” jelas Gus Sholah dalam acara tasaykuran 50 tahun pernikahanya besama Nyai Hj. Farida Saifuddin Zuhri pada Ahad (18/02/2018) di Aula lantai III Gedung KH. M. Yusuf Hasyim.

Gus Sholah mengaku baru pertama kali ini menghadiri acara tasayakuran 50 tahun pernikahan yang kebetulan merupakan pernikahannya bersama Nyai Hj. Farida. Sebelumnya, mantan arsitek itu, pernah diundang oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla, namun tidak dapat menghadiri, karena sedang berada di Mekkah untuk ibadah haji.

Anggota Dewan Etik Mahkamah Konstitusi (MK) itu, juga menjelaskan, siapapun tidak tahu dengan siapa ia akan menikah, dan bagaimana akhir dari pernikahan itu. Menurutnya, yang terpenting adalah menjalaninya dengan baik dan sungguh-sungguh. Gus Sholah juga menyebut, umur yang panjang itu juga tidak diketahui siapapun.

Dalam sambutannya, Gus Sholah juga menceritakan peristiwa ketika pertama kali terkena serangan jantung pada usia 45 tahun. Ketika itu, terdapat salah seorang temannya yang menyarankan untuk terus berdzikir kepada Allah, karena kematian tidak ada yang tahu. Menurut Gus Sholah itulah yang membuatnya bisa sehat hingga sekarang ini. “Kematian itu bisa datang kapan saja, yang terpenting adalah bagaimana cara kita mati,” ungkapnya.

Majalah TebuirengIklan Tebuireng Online

Soal keberhasilan dalam berumah tangga, Gus Sholah menyebutkan, kerjasama adalah kuncinya. “Keberhasilan suami dan istri ini juga merupakan buah dari kerjasama kedunanya,” lanjut mantan Wakil Ketua II Komnas HAM itu, dalam sambutannya.

Gus Sholah juga menuturkan, bahwa keberhasilan melakukan pengembangan Pesantren Tebuireng juga karena bantuan semua pihak di Tebuireng, terutama istrinya, Nyai Hj. Farida Saifuddin Zuhri, salah satunya perubahan pada Unit Jasa Boga di Pesantren Tebuireng merupakan salah satu bantuan yang diberikan oleh Nyai Farida.

Di akhir sambutan, Gus Sholah juga mendoakan kepada orang-orang yang belum dan hampir mencapai usia 50 tahun dalam pernikahannya, agar diberi oleh Allah umur yang panjang dan bisa mencapai pernikahan emas itu pula.

Tasyakuran 50 tahun Pernikahan KH Salahuddin Wahid dan Nyai Farida Saifuddin dilaksanakan dua kali, di Jakarta dan di Tebuireng. Beberapa tokoh hadir dalam acara itu, di antaranya M. Nuh, H. Imam Suprayogo, KH. Imam Haramain, Wakil Bupati Jombang, Mundjidah Wahab, Kapolres Jombang, sejumlah keluarga Tebuireng, dan beberapa tokoh lainnya.


Pewarta:            M. Najib

Editor/Publisher: M. Abror Rosyidin