
Tebuireng.online– Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Hasyim Asy’ari (Unhasy) sukses menggelar Seminar dan Bedah Buku KH. Hasyim Asy’ari: Pemersatu Umat Islam Indonesia dalam acara Launching Pusat Kajian Hadratussyaikh KH. M. Hasyim Asy’ari, pada Senin (26/5/2025) di Aula Gedung A Unhasy, Tebuireng, Jombang.
Acara ini dihadiri langsung oleh penulis buku, KH. Abdul Hakim Mahfudz (Gus Kikin) selaku Pengasuh Pondok Pesantren Tebuireng, serta jajaran pimpinan kampus dan dosen mata kuliah Pemikiran KH. Hasyim Asy’ari. Sekitar 115 mahasiswa terdaftar turut serta hadir menyaksikan peresmian Pusat Kajian itu.
Ketua pelaksana acara, Nopran Riyan, mengungkap bahwa kegiatan ini sebagai salah satu penguatan intelektual aswaja warga kampus Unhasy yang notabenenya adalah universitas Hasyim Asy’ari, yang mengangkat tokoh tersebut. “Alhamdulillah, bahkan masyarakat sekitar juga menanyakan apakah boleh ikut hadir. Ini menunjukkan antusiasme luar biasa terhadap perjuangan Hadratussyaikh,” ujarnya bangga melihat antusiasme warga kampus atas acara ini.
Baca Juga: Luncurkan Pusat Kajian Hadratussyaikh, Unhasy Hadirkan Gus Kikin Bedah Buku Pemikiran Pemersatu Umat
Pada kesempatan itu, Wakil Rektor II Unhasy, Dr. Amin Aziz, M.Pd.I, dalam sambutannya menekankan bahwa pemikiran KH. Hasyim Asy’ari dan kewirausahaan kini menjadi dua profil unggulan dalam pengembangan akademik Unhasy. “Buku ini nantinya akan dijadikan referensi utama dalam mata kuliah Pemikiran KH. Hasyim Asy’ari. Mahasiswa harus mengenal lebih dalam warisan intelektual beliau,” jelasnya.
Peluncuran pusat kajian ditandai secara simbolis dengan pemukulan gong oleh Gus Kikin. “Semoga apa yang kita dapatkan dari acara ini membawa berkah dan ridha Allah,” tutur KH. Abdul Hakim Mahfudz pembukaan.
Dalam sesi bedah buku, Cicit Hadratussyaik ini, mengisahkan asal mula buku tersebut ditulis pada awal pandemi COVID-19. Setelah seluruh santri dipulangkan, beliau memanfaatkan waktu untuk membaca dan meneliti berbagai karya Hadratussyaikh.
“Saya baca pelan-pelan. Saya temukan catatan tangan beliau seperti ‘selesai subuh bulan sekian tahun sekian’. Itu sangat menyentuh,” ungkap Gus Kikin.
Buku KH. Hasyim Asy’ari: Pemersatu Umat Islam Indonesia telah dibawa keliling lebih dari 30 daerah di Indonesia, mulai dari Sulawesi, Sumatera, Banjarmasin, hingga Jawa Barat. Respons publik, termasuk dari jaringan Muslimat NU, disebutnya sangat positif.
Baca Juga: Tugas Besar Pusat Kajian Pemikiran Hasyim Asy’ari
Setelah pemaparan materi, sesi tanya jawab dibuka. Banyak peserta berebut ingin bertanya, namun hanya tiga penanya yang dipilih karena keterbatasan waktu. Acara diakhiri dengan foto bersama seluruh peserta, panitia, dan narasumber. Acara ini tidak hanya menjadi ajang intelektual, namun juga momentum untuk menguatkan jati diri Unhasy sebagai satu-satunya kampus yang secara serius mengkaji dan mengembangkan pemikiran pendiri Nahdlatul Ulama tersebut.
Pewarta: Nabila Rahayu
Editor: Rara Zarary