ilustrasi: amir/to

Oleh: Anisa Faiqotul Jannah*

Aku Akan Terus Bermimpi! Semakin menemukan sesuatu yang aku inginkan, semakin kuat pula keyakinan terhadap janji Tuhan. Kerja keras, kerja cerdas dan kerja mawas, apa yang kita cari akan semakin dekat. Itulah rumusnya. Dan hanya itu kuncinya.  

Aku selalu mengawali langkah ini dengan bermimpi. Bahkan ketika memulai langkah untuk meraih pendidikan setinggi mungkin juga berangkat dari mimpi. Bagiku mimpi adalah segalanya. Ketika keluarga, teman dan orang sekitar mendengar celotehanku, mereka hanya mengangguk-angguk. Ada yang percaya, mungkin juga ada yang tidak, karena kehidupan yang mereka saksikan tidak sama dengan kenyataan yang aku jalani. Mungkin diantara mereka bisa membaca akan seperti apa kelanjutan hidupku. 

Jika mereka bertanya seperti apa kehidupanku, maka akan aku jawab, kehidupanku seperti menyeberangi sungai deras tanpa jembatan. Tidak ada jalan lain, kecuali melewatinya. Entah, apakah selamat atau tidak, yang jelas harus tetap melangkah dan mencoba. Begitu sulitnya bagi diri ini untuk mendapatkan kehidupan yang lebih baik, terlebih lagi kisah dalam menempuh pendidikan di situasi yang seperti ini. Semua itu sudah menjadi takdir, tapi aku tidak akan menyesal. Aku tidak akan menyerah sebelum membuat sejarah. Yang aku butuhkan hanyalah bagaimana bisa membuat perubahan dalam hidupku. Bergerak, bekerja, dan terus berusaha hingga akhirnya menuju harapan terakhir pada Sang Kuasa. 

Dan aku makin tahu, bahwa sukses tak semudah membalikkan tangan. Meraih mimpi tak semudah yang kita bayangkan. Butuh proses dan rentang waktu yang sangat lama. Tapi aku yakin, dengan action, sabar dan doa yang selalu dilangitkan, aku akan meraih yang diinginkan. 

Majalah TebuirengIklan Tebuireng Online

Salah satu yang selalu aku idamkan dalam hidup, adalah dapat menyelesaikan pendidikan sampai di bangku Kuliah. Jujur saja, bukan hal yang mudah untuk bisa melewati semua itu. Tiap kali nafasku menderu keras, terganjal dan tersengal-sengal, aku baru sadar bahwa mimpiku sulit dicapai, kecuali bagi orang-orang yang mempunyai mental baja. Aku yakin, selagi Allah Maha Esa. Asa masih ada, aku pasti bisa. Karena di dunia tak ada kata mustahil, kata itu hanya keluar dari kamus orang yang tak mau mensyukuri hidup.  

Dulu, ketika aku masih remaja, aku pikir masalah-masalah yang biasa datang tidak akan kembali. Dan kenang-kenangan itu akan hilang seiring berjalannya waktu dan kedewasaan. Ternyata aku salah besar. Nyatanya masalah itu akan selalu datang dengan tingkatan yang berbeda. Semakin tumbuh, semakin besar beban yang mesti aku pikul, seperti itu masalah dan cobaan yang Allah kirim. 

“Siapa yang bersungguh-sungguh maka ia akan menemukan, atau siapa yang bersungguh-sungguh maka ia akan berhasil.”  kalimat inilah yang mungkin menjadi salah satu alasan mengapa aku bertahan hingga hari ini.

*Mahasiswa Unhasy Tebuireng Jombang.