
Sombong merupakan salah satu sifat tercela, yang mana si pelaku menganggap dirinya istimewa dan mengagungkan dirinya sendiri serta menganggap rendah orang kain. Sifat sombong memiliki dampak negatif yang luar biasa, salah satu di antaranya yakni tidak disukai Allah. Hal ini sebagaimana disebutkan dalam firman-Nya:
وَلَا تُصَعِّرْ خَدَّكَ لِلنَّا سِ وَلَا تَمْشِ فِى الْاَ رْضِ مَرَحًا ۗ اِنَّ اللّٰهَ لَا يُحِبُّ كُلَّ مُخْتَا لٍ فَخُوْرٍ ۚ ۱۸
Janganlah memalingkan wajahmu dari manusia (karena sombong) dan janganlah berjalan di bumi ini dengan angkuh. Sesungguhnya Allah tidak menyukai setiap orang yang sombong lagi sangat membanggakan diri.[1]
Selain itu, orang sombong akan menjadi penghuni neraka, hal ini sebagaimana hadis Rasulullah Saw,:
حَدَّثَنَا أَبُو نُعَيْمٍ حَدَّثَنَا سُفْيَانُ عَنْ مَعْبَدِ بْنِ خَالِدٍ قَالَ سَمِعْتُ حَارِثَةَ بْنَ وَهْبٍ الْخُزَاعِيَّ قَالَ سَمِعْتُ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ أَلَا أُخْبِرُكُمْ بِأَهْلِ الْجَنَّةِ كُلُّ ضَعِيفٍ مُتَضَعِّفٍ لَوْ أَقْسَمَ عَلَى اللَّهِ لَأَبَرَّهُ أَلَا أُخْبِرُكُمْ بِأَهْلِ النَّارِ كُلُّ عُتُلٍّ جَوَّاظٍ مُسْتَكْبِرٍ
Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Maukah kalian aku beritahukan mengenai penghuni surga? Yaitu setiap orang lemah dan ditindas, yang sekiranya ia bersumpah atas nama Allah, niscaya Allah mengabulkannya. Dan maukah kalian aku beritahukan mengenai penghuni neraka? Yaitu setiap yang beringas membela kebatilan, kasar lagi sombong.”[2]
Allah menciptakan manusia berbeda-beda sesuai kehendak-Nya. Perbedaan merupakan hal yang sangat baik dan indah. Sifat sombong merupakan fitrah bagi manusia sejak lahir, akan tetapi sifat sombong tersebut bisa hilang dengan ilmu adab dan tata karma, seperti bersikap rendah hati (tawadhu’), mudah memaafkan dan saling menerima kenyataan.
Dalam sorotan Instagram Lora IsmaelAl-Kholilie, beliau menuliskan tips-tips dari Habib Umar untuk menghilangkan sifat sombong:
Pertama, dengan ilmu. Sombong adalah merasa diri kita hebat dan agung. Jadi, kita harus ingat dan tahu bahwa kita semua berasal dari ain mani yang akan menjadi mayat yang menjijikkan. Setiap harinya kita membawa kotoran (dalam perut kita). Kita juga harus sadar betapa lemahnya kita dihadapan penyakit-penyakit, ujian, musibah dan cobaan.
Waktu pengajian kitab Ihya ‘Ulumuddin guru saya, Prof. Dr. KH. Abdul Ghofur, menjelaskan tentang asal usul manusia. Sejatinya manusia diciptakan dari tanah, maka ia harus merendah sebagaimana tanah. Karena tanah selamanya akan tetap menjadi tanah, tidak bisa berubah menjadi langit.
Awal mula penciptaan manusia adalah dari tanah. Tumbuhan menyerap sari-sari tanah, kemudian sari tersebut berpengaruh terhadap proses pertumbuhan tanaman tersebut. Manusia memakan hasil panen dari tanaman tersebut, dan sampai akhirnya jadilah air mani. Terang penulis.
Kedua, dengan amal. Lakukanlah setiap perbuatan yang bertentangan dengan sifat sombong. Seperti suka membantu, berkhidmah, bersikap merendah, dan lain-lain. Amal perbuatan sangatlah berpengaruh, jika kita tidak melawan sifat sombong kita dengan perbuatan kita, maka sifat sombong tersebut akan menimbulkan sifat tercela lainnya, seperti sifat riya’ (pamer).
Ketika dalam diri kita sudah timbul rasa sombong maka kita harus mengingat dua hal dia atas. Merasa bahwa diri kira rendah dan melakukan perbuatan yang bertentangan dengan rasa sombong.
Baca Juga: 7 Tempat Tumbuhnya Sombong menurut Al-Ghazali
[1] Surat Lukman ayat 18
[2] HR. imam Bukhori 4918
Ditulis Almara Sukma, alumnus Ma’had Aly Hasyim Asy’ari