(tengah) Redaktur Majalah Tebuireng dan (kanan) Reporter tebuireng.online diundang ke Pesantren Nurul Islam Sumenep untuk mengisi workshop Jurnalistik di depan ratusan santri. (Foto: Adawiyah)

Tebuireng.online— Redaktur Majalah Tebuireng, Noviyah Trinandani dan Reporter Tebuireng Online, Rafiqatul Anisah hadiri workshop kepenulisan dalam MUBES (Musyawarah Besar) ke-XXV Pesantren Nurul Islam (Nuris) Bluto Sumenep Madura. Pada kesempatan itu, tim dari Unit Penerbitan Tebuireng ini diberi kepercayaan untuk mengisi kelas Jurnalistik besama ratusan santri, Sabtu (28/12/19).

“Memahami tentang Jurnalistik itu penting. Kita tidak hanya berhenti di bangku sekolah saja. Namun akan lanjut ke perguruan tinggi. Dan di perguruan tinggi, kita nanti akan diminta untuk memahami bagaimana dunia tulis menulis. Memahami Jurnalistik, menjadi salah satu bagian mempermudah di dalamnya,” ungkap Noviyah.

Di waktu yang sama, Rafiqatul Anisah, Reporter tebuireng.online memaparkan tentang Jurnalistik dari segi keilmuan dan teknik. Menurutnya, Jurnalistik itu berkaitan dengan kesenian dalam peliputan dan penulisan berita. Baik itu di media cetak, media massa, dan elektronik.

“Jurnalistik merupakan ilmu, teknik, dan proses yang berhubungan dengan peliputan berita, penulisan berita, mengedit, dan melakukan publikasi berita ke media,” ungkapnya.

Selain soal teknis, Anis sapaan akrabnya juga menjelaskan terkait prinsip dasar penulisan Jurnalistik. Menurutnya, dalam penulisan berita, wartawan atau reporter harus memperhatikan cara penulisan yang baik. Seperti penggunaan bahasa yang luas, menarik, padat, jelas, dan tentu yang aktual.

Majalah TebuirengIklan Tebuireng Online

Di akhir acara, ratusan peserta yang merupakan santri Nurul Islam itu, diberi waktu untuk praktik. Dan uniknya, ratusan santri kemudian antri untuk mendapatkan tanda tangan pemateri sebagai kenang-kenangan.

Menurut koordinator Kewirausahaan OSIS, Zahrotul Jannah mengungkapkan alasan santri meminta tanda tangan disetiap buku diary. Para santri menilai pemateri sebagai alumni Nurul Islam begitu hebat. Selain menjadi mahasiswa Unhasy dan Mahad Aly Hasyim Asy’ari Tebuireng, para pemateri juga sibuk di bidang kepenulisan di dunia pesantren.

Pewarta: Qurratul Adawiyah