Ilustrasi : www.google.com

Oleh: Silmi Adawiyah*

Ketika kita mencari referensi tentang siapa yang patut dijadikan idola dan bagaimana kriteria orang tersebut, maka Allah menjawab lewat kalam-Nya bahwa Rasulullah adalah suri teladan bagimu. Rasulullah adalah manusia paripurna yang diutus untuk menyempurnakan akhlak manusia, sebab itu Rasulullah tetap menjadi teladan manusia sepanjang masa. Termasuk teladan dari sikap beliau ketika dipuji orang.

Rasulullah tidak suka dipuji atau disanjung yang berlebihan. Sebuah hadis dari Umar bi Khattab menceritakan bahwa Rasulullah melarang seseorang untuk memujinya secara berlebihan, sebagaimana kaum Nasrani menyanjung Isa putra Maryam secara berlebihan.

Rasulullah mengajarkan tips ketika dipuji oleh orang lain sebagai berikut. Pertama adalah tetap mawas diri agar tidak terlena oleh pujian indah tersebut. Tidak lantas bangga dan membenarkan pujian tersebut. Melainkan mengembalikan semua itu langsung kepada Allah. Sebab itu, jika ada yang memuji Rasulullah, beliau selalu membaca doa:

اللَّهُمَّ لا تُؤَاخِذْنِي بِمَا يَقُولُونَ

Majalah TebuirengIklan Tebuireng Online

“Ya Allah, jangan Engkau hukum aku karena apa yang dikatakan oleh orang-orang itu.”

Kedua, tetap sadar diri dan mengakui dalam hati jika hakikat pujian adalah sandiwara dari sekian banyak sisi gelap yang tidak diketahui oleh orang lain. Orang lain memuji karena mereka tidak mengetahui apa kebiasaan jelek lainnya yang biasa kita kerjakan. Terlihat dari sikap Rasululah ketika mendengar pujian untuk dirinya, beliau berdoa:

اغْفِر لِي مَا لَا يَعْلَمُونَ اللَّهُمّ

“Ya Allah ampunilah aku dari apa yang tidak mereka ketahui (dari diriku).”

Ketiga, tetaplah berdoa kepada Allah meskipun pujian yang dikatakan tersebut adalah memang benar ada pada diri kita. Kita memahami betul jika semua terjadi berkat kemurahan Allah, sebab itu jika mendapatkan kenikmatan yang luar biasa tetaplah memohon padanya untuk terus menjaganya dan menjadikan lebih baik lagi. Begitulah yang biasa dilakukan oelh Rasulullah, beliau berdoa:

اللَّهُمَّ اجْعَلْنِي خَيْراً مِمَّا يَظُنُّون

“Ya Allah, jadikanlah aku lebih baik dari apa yang mereka kira.”

Jika kita menjadikan Rasulullah sebagai referensi kehidupan kita, maka kita akan menggunakan tiga tips tersebut. Tetap ingat Allah dan tidak goyah, lantas menganggap orang lain tidak lebih baik, adalah sikap yang paling bijak ketika orang lain memuji kita. Semoga kita terus bisa meneladani Rasulullah.

*Mahasiswa Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Alumnus Unhasy dan Santri Pondok Pesantren Putri Walisongo Jombang.