Suasana ruang tes tulis Penerimaan Santri Baru Gelombang II Pesantren Tebuireng tahun ajaran 2017-2018 di SMP A. Wahid Hasyim pada Sabtu (15/04/2017). (Foto: Ana Saktiani Mutia).

Tebuireng.online—Setelah sukses menggelar tes Penerimaan Santri Baru (PSB) tahun ajaran 2017-2018 gelombang pertama, Yayasan KH. M. Hasyim Asy’ari melaksanakan tes untuk gelombang kedua. Tes ini diikuti oleh 608 peserta untuk seluruh unit pendidikan, dimulai dari jenjang SMP/MTs, SMA/MA pada Jumat-Sabtu (14-15/04/2017) di SMP A. Wahid Hasyim. Mereka yang mengikuti tes berasal dari berbgai daerah di Indonesia.

Banyaknya peserta dan wali pengantar yang datang dari berbagai daerah memiliki besar harapan dalam mengikuti tes gelombang kedua ini. Di antaranya adalah Ibu Harminingsih yang berasal dari Madiun. Ia berangkat dari rumah pukul 03.00 WIB untuk mengantarkan putranya mengikuti tes. Ia mengaku, saking semangatnya, berangkat pada dini hari dari Madiun untuk mengantar sang buah hati mengikuti tes dan menunggunya hingga selesai.

“Saya berharap dengan menitipkan putra saya di pesantren bisa memperbaiki akhlak, juga mengembangkan ilmu agama serta dia dapat mengamalkan apa yang ia peroleh dipesantren ini,” jawab Ibu Harminingsih saat ditemui oleh wartawan Tebuireng Online.

Begitu juga dengan Ibu Rismawati yang berasal dari Tulungaggung yang mangatar putrinya mengukuti tes. “Karena pesantren Tebuireng terkenal dengan kentalnya keilmuan para kiai saya berharap anak saya bisa mempelajari ilmu agama dengan baik, karena dengan keilmuan akan mengangkat derajat seseorang juga pasti akan mengangkat derajat kedua orang tua lantaran kebahagiaan dunia dan akhirat,” tegasnya.

Bukan hanya calon wali santri baru saja yang memiliki semangat mengantarkan putra-putrinya, calon santri baru pun memiliki harapan besar dalam tes ini. Bahkan banyak dari calon santri yang memilih sendiri untuk melanjutkan pendidikan di Pesantren Tebuireng.

Majalah TebuirengIklan Tebuireng Online

Tes dilaksanakan pada dua hari sejak Jumat-Sabtu (14-15/04/2017). Pada hari pertama, diisi dengan tes wawancara, sedangkan hari kedua peserta mengikuti tes yang dimulai pukul 07.00-09.30 WIB. Tes hari kedua ini mengujikan materi Pendidikan Agama Islam (PAI), Bahasa Indonesia, dan Matematika.

Tes dilanjutkan pada pukul 09.30-11.00 WIB dengan materi Tes Potensi Akademik (TPA). Usai shalat Dhuhur peserta wajib mengikuti tes lisan dengan membaca Al Quran dan wawancara bagi peserta yang terlambat datang maupun yang belum melaksanakannya pada hari pertama.

Untuk rincian dari jumlah 608 peserta adalah 222 peserta untuk MTs Salafiyah Syafi’iyah, 84 untuk SMP A. Wahid Hasyim, 185 untuk SMA A. Wahid Hasyim, 84 untuk SMA Trensains, 17 untuk SMK Khoiriyah Hasyim, dan 16 untuk Madrasah Muallimin. Pada gelombang kedua ini unit Madrasah Aliyah Salafiyah Syafi’iyah sudah tidak menerima calon santri, karena kuota telah terpenuhi pada gelombang pertama.

Pada gelombang pertama 1157 peserta telah berjuang memperebutkan tiket sebagai santri atau siswa di lingkungan Pesantren Tebuireng. Dari jumlah tersebut, 863 dinyatakan lolos dan berhak melakukan daftar ulang. Untuk jumlah yang diterima pada gelombang kedua akan diketahui saat pengumuman, karena menyesuaikan dengan kebutuhan setiap unit. Panitia belum menentukan dengan pasti waktu pengumuman hasil tes, tetapi diperkirakan akan dilakukan sekitar pekan depan.


Pewarta:   Alfina Rohmatil Aliyah

Editor:      M. Abror Rosyidin

Publisher:  M. Abror Rosyidin