cak jahluntebuireng.online – Ketika liburan panjang tiba, Cak Jahlun dan Paijo disuruh Kiai sepuh mengantarkan beberapa orang santri baru yang berasal dari Jakarta. Ini adalah pertama kali mereka menginjakkan kaki di Ibu Kota. Setelah tugas mereka selesai, mereka tidak mau menyia-nyiakan kesempatan pertama kali mereka menikmati indahnya kota Jakarta. Mereka pun langsung berkeliling di kota terbesar di negeri ini.

Setelah seharian keliling, akhirnya merekapun kehausan, lalu menuju sebuah warung. Sebelum memesan minuman, Cak Jahlun melihat daftar harga minuman untuk menyesuaikan dengan isi kantongnya. Teh dingin =Rp.2000,­ Teh panas =Rp.1000,-

Kemudian Cak Jahlun memesan teh panas sebab uangnya tinggal Rp.1000,-.

Begitu pesanan teh panas datang. Cak Jahlun langsung meminumnya tanpa ditiup/didinginkan dulu. kontan saja dia kepanasan sambil memegangi bibir dan tenggorokannya.

Paijo kaget melihat itu: “Kenapa langsung sampeyan minum Cak, teh yang masih panas itu?”.Cak Jahlun menjawab: “Itu lihat (sambil menunjuk tulisan di dinding), kalo tehnya sudah dingin, harganya jadi Rp.2000.-. mana cukup uangku Jo?”(F@R)

Majalah TebuirengIklan Tebuireng Online