ospi
Pengurus organisasi santri pondok putri (OSPI) dan Santri Putri Pesantren Tebuireng di panti asuhan Al-Hasan Watugaluh, Keras, Jombang.

tebuireng.online- Watugaluh, Kedatangan bulan Ramadhan yang merupakan bulan penuh rahmat dan barokah memberikan makna tersendiri bagi seluruh umat islam, bulan yang hanya datang sekali dalam setahun dijadikan sebagai ajang mengumpulkan pahala. Berbagai kegiatan sosial dilakukan dalam rangka tebar kasih sayang di bulan yang suci ini, tak lain halnya dengan pengurus Organisasi Pondok Putri (OSPI) yang mengadakan acara Bakti Sosial (Baksos) dan buka bersama di Panti asuhan Al-Hasan Watugaluh, Jum’at (4/7).

Acara yang bertemakan “Tebarkan cinta kasih antar saudara sesama muslim di bulan suci Ramadhan” ini diikuti oleh seluruh pengurus OSPI serta santri putri pesantren Tebuireng. Kegiatan bakti sosial merupakan agenda wajib dari program kerja tahunan pengurus OSPI, sebagai organisasi internal pondok putri pesantren Tebuireng.

“Baksos dan buka bersama ini tak lain merupakan agenda tahunan kami selaku pengurus OSPI, dan kunjungan kami bukan kali pertama di panti asuhan ini” kata Abda Ilma Rodiana, selaku ketua OSPI periode 2014-2015.

Bukan hanya pengurus OSPI saja yang meramaikan acara ini, akan tetapi para pengurus LSPT (Lembaga Sosial Pesantren Tebuireng) ikut serta dalam membuka acara buka bersama yang kemudian dibuka oleh Drs.Fahmi Amrullah (Gus Fahmi) selaku pengasuh pondok putri pesantren Tebuireng.

Kedatangan para pengurus OSPI ini disambut baik oleh pengasuh panti asuhan Al-Hasan, Drs. Miftahul Hinan dan ning Sholihah Izzah S.Ag ( Ning ika), yang merupakan pengasuh dari generasi kedua setelah perintis pertama, Bapak H.A. Dhofir dan Hj.Sutiah wafat. Panti Asuhan yang berisi 66 anak yang terdiri dari berbagai macam tingkatan usia, diantaranya adalah 6 Bayi, dan sebagian besar Anak Balita, dan ada juga yang sudah menempuh sekolah di jenjang SMP, SMA, bahkan perguruan tinggi.

Majalah TebuirengIklan Tebuireng Online

Panti asuhan Al-Hasan berdiri atas nama yayasan keluarga dan bukan milik negara, sehingga uluran tangan para donatur dan relawan sangat diharapkan. Bukan hanya sekedar materil saja akan tetapi yang lebih terpenting lagi adalah kasih sayang para donatur dan relawan kepada seluruh anak-anak penghuni panti, dikarenakan usia BALITA yang masih haus kasih sayang orang terdekatnya, hal ini terlihat dari antusias para penghuni panti dalam menyambut kedatangan rombongan para pengurus OSPI.

Keberadaan panti asuhan Al-Hasan sangat berarti bagi para bayi-bayi dan BALITA yang ditinggal keluarganya, di tempat ini pula mereka mendapat kasih sayang dan pendidikan yang terjamin “anak-anak yang berada di panti ini kami didik dan kami sekolahkan sampai mereka bisa mandiri dan hidup sendiri, dan kami tidak menerima adopsi kecuali pada keluarga mereka sendiri” Ucap Ning Ika, salah satu pengasuh panti asuhan Al-Hasan.

Tenaga kerja yang yang dipekerjakan sekitar berjumlah 6 orang, selain untuk membantu urusan domisili, masak, mencuci, dan kegiatan rumahan lain. Juga bertanggung jawab pada masalah pendidikan anak, seperti mengajar ngaji, membaca, menulis pada anak-anak usia dini. Mereka bukan seorang relawan melainkan para pekerja yang tidak hanya mencari gaji semata melainkan dengan ikhlas mereka mengutarakan kesediaannya untuk mengurusi anak-anak panti.

Kegiatan baksos dan buka bersama ini ditutup dengan pembagian bingkisan pada seluruh anak panti. Kegiatan ini bukan hanya memberi kesan kepada peghuni panti asuhan Al-hasan saja, juga melainkan kesan terdalam dirasakan oleh para pengurus OSPI dan santri pesantren Tebuireng. (Ve-Al)