
Gerakan Keluarga Maslahat Nahdlatul Ulama (GKMNU) merupakan upaya strategis untuk meningkatkan kesejahteraan keluarga dalam lingkungan NU. Gerakan ini mengedepankan pendekatan kolaboratif, dimulai dari tingkat pusat hingga ke akar rumput, dengan tujuan mempercepat pencapaian kesejahteraan keluarga melalui program-program yang terintegrasi. Salah satu inovasi kunci dari GKMNU adalah pembentukan Satgas Nasional yang berperan sebagai penggerak utama di seluruh tingkatan, mulai dari provinsi hingga desa, dengan melibatkan berbagai elemen di dalamnya.
Kolaborasi Lintas Elemen NU
Satgas GKMNU dibentuk dengan melibatkan berbagai badan otonom NU seperti Muslimat, Ansor, Fatayat, IPNU, dan IPPNU. Di tingkat pusat, keberadaan Satgas Nasional GKMNU bertujuan untuk mengkoordinasi gerakan keluarga maslahat dengan lebih cepat dan terintegrasi. Hal ini sangat penting karena masalah keluarga membutuhkan pendekatan yang holistik, melibatkan berbagai perspektif dari bidang yang berbeda seperti keuangan, pendidikan, kesehatan, dan manajemen. Dengan adanya satgas, setiap elemen NU bekerja secara bersama-sama tanpa terkotak-kotak dalam struktur hierarkis yang konvensional, tetapi justru lebih mengutamakan pendekatan organisasi datar yang memungkinkan kerja sama lebih fleksibel dan akseleratif.
Meningkatkan Akses dan Sinergi Program
Di tingkat provinsi hingga kecamatan, satgas juga berperan dalam mengorganisir dan mempercepat pelaksanaan program-program yang berfokus pada keluarga, seperti pemberdayaan ekonomi keluarga, kesehatan, pendidikan, dan lainnya. Sinergi antar lembaga juga menjadi kunci agar berbagai program yang dijalankan bisa bersinergi, memperbesar dampak, dan memastikan program yang satu tidak berjalan terpisah atau tumpang tindih dengan yang lain. Misalnya, dalam program kewirausahaan yang dilakukan oleh Ansor dan Fatayat, satgas GKMNU berfungsi untuk menggabungkan potensi masing-masing lembaga, sehingga dapat menciptakan sinergi yang lebih besar, baik dalam bentuk pendanaan maupun pelaksanaan program.
Peran Satgas di Tingkat Desa
Salah satu tujuan besar dari GKMNU adalah menumbuhkan kader-kader keluarga maslahat di tingkat desa. Harapannya, mereka tidak hanya menjadi penggerak perubahan tetapi juga dapat memfasilitasi program-program pemerintah yang ada di desa. Dengan adanya kader di desa, program-program seperti pelatihan kewirausahaan, literasi keuangan keluarga, dan pembangunan ekonomi dapat dijalankan lebih efektif. Selain itu, kader desa juga berperan dalam mendukung keluarga NU agar bisa mengakses berbagai program pemerintah, tanpa harus terhambat oleh keterbatasan informasi atau koordinasi.
Baca Juga: Membangun Keluarga Maslahat Perspektif Islam dan Tradisi Nahdlatul Ulama
Membangun Keluarga yang Sejahtera dan Berdaya
GKMNU mengusung enam dimensi utama dalam meningkatkan kesejahteraan keluarga, yaitu keluarga yang sehat, sejahtera, terdidik, moderat, cinta alam, dan memiliki relasi yang maslahat. Salah satu fokus utama adalah meningkatkan kesehatan keluarga, seperti pencegahan stunting, menjaga kebersihan hidup, serta memastikan keluarga memiliki akses kesehatan yang memadai. Program-program yang berkaitan dengan kesehatan dan gizi menjadi sangat krusial, karena kesehatan keluarga yang baik menjadi pondasi bagi tumbuh kembang anak-anak yang sehat dan produktif.
Di sisi lain, program literasi keuangan keluarga juga menjadi prioritas, mengingat pentingnya kesejahteraan finansial dalam menciptakan ketahanan ekonomi keluarga. Dengan pendapatan yang lebih besar daripada pengeluaran, serta aset yang dimiliki, keluarga NU diharapkan dapat bertahan dalam situasi sulit dan lebih siap menghadapi tantangan ekonomi.
Menumbuhkan Akhlak dan Moderasi Beragama
GKMNU tidak hanya menekankan kesejahteraan material, tetapi juga membangun karakter akhlak keluarga NU. Melalui prinsip-prinsip Aswaja (tawassut, tasamuh, i’tidal, tawazun), gerakan ini bertujuan untuk membentuk keluarga yang berakhlak mulia, adil, dan tangguh. Pembinaan akhlak ini harus dilakukan sejak dini, dengan mengajarkan nilai-nilai seperti menghargai barang milik orang lain, bersikap adil, dan saling menghormati dalam keluarga.
Gerakan ini juga mendorong moderasi beragama, dengan memanfaatkan kegiatan-kegiatan dakwah digital, pengajian, dan halaqah seni budaya untuk memperkuat pemahaman agama yang moderat, toleran, dan inklusif. Melalui pembelajaran dan penguatan nilai-nilai ini, keluarga NU diharapkan tidak hanya dapat hidup sejahtera secara material, tetapi juga membentuk karakter yang mencerminkan nilai-nilai Islam yang rahmatan lil ‘alamin.
Menggerakkan Keluarga Cinta Alam
Salah satu dimensi penting dalam GKMNU adalah menciptakan keluarga yang peduli dan cinta terhadap lingkungan. Keluarga NU diajak untuk lebih peduli terhadap pengelolaan sampah, penghematan energi, dan penanaman pohon. Hal ini relevan dengan tantangan lingkungan yang semakin kompleks, seperti perubahan iklim dan bencana alam. Dengan menanamkan nilai-nilai cinta alam, keluarga NU diharapkan tidak hanya berfokus pada kesejahteraan material dan sosial, tetapi juga berperan dalam menjaga kelestarian bumi untuk generasi yang akan datang.
Baca Juga: Nyai Nur Rofi’ah Kenalkan Konsep Keluarga Maslahah
Gerakan Keluarga Maslahat NU merupakan upaya yang komprehensif dan terstruktur dalam meningkatkan kualitas hidup keluarga NU di seluruh Indonesia. Dengan melibatkan berbagai elemen dalam organisasi NU, serta melibatkan satgas di setiap tingkatan, gerakan ini dapat bergerak lebih cepat dan efektif. Fokus utama pada kesejahteraan keluarga, pendidikan, akhlak, moderasi beragama, dan cinta alam merupakan langkah yang sangat relevan untuk menciptakan keluarga-keluarga NU yang lebih sejahtera, tangguh, dan berkarakter. Program-program ini membutuhkan dukungan semua pihak, baik dari dalam organisasi NU maupun masyarakat luas, agar dapat mencapai tujuan bersama dalam meningkatkan kemaslahatan keluarga.
Penulis: Albii