Sumber gambar: selebupdate.com

Oleh: Vevi Alfi Maghfiroh*

Dibalik kesuksesan film keluarga cemara, muncullah figur-figur artis yang mulai tersorot publik lebih intens. Salah satu diantaranya adalah pemeran Ara atau Cemara yang dilakoni oleh Widuri Putri, putri pasangan aktor Dwi Sasono dan penyanyi Widi Mulia. Bukan hanya aktingnya yang menawan, bakat-bakatnya juga mulai dikagumi oleh anak-anak seusianya, juga para orang tua yang mulai mencari tahu bagaimana kedua orang tuanya mendidik dan melatihnya.

Pepatah “Buah jatuh tak jauh dari pohonnya” sangat tepat untuk menggambarkan ketiga anak pasangan selebritis tersebut. Namun walau mereka terlahir dengan bakat seni yang kuat, semuanya tidak tumbuh dan berkembang dengan sendirinya. Ada saat dimana orang tua juga harus mencari cara dan bertindak agar anak-anaknya tetap berkemauan dalam menggali bakat yang mereka miliki. Berikut kiat-kiat yang mereka lakukan:

Membangun Kedekatan dengan Anak

Yang terpenting dalam pola mengasuh anak adalah membangun kedekatan dengan mereka. Kedekatan tersebut bukan hanya secara fisik saja, akan tetapi juga secara emosional. Orang tua harus memenuhi kebutuhan paling dasar dari setiap anak, yaitu kebutuhan bermain, memiliki hubungan yang dekat dengan orang tuanya, mengisi tabungan kasih sayang, dan mendampingi mereka dalam proses perkembangan emosionalnya.

Majalah TebuirengIklan Tebuireng Online

Proses menjalin kedekatan inilah yang mampu membuat anak percaya kepada orang tuanya. Sehingga apapun masalahnya, anak akan terbuka dengan orang tuanya. Jalinan inilah yang kemudian akan menjadi siklus positif antara orang tua dan anak agar tidak terjadi kesalah pahaman satu dan lainnya.

Memberi Insentif Kepada Anak

Salah satu cara yang bisa dilakukan adalah dengan memberi insentif kepada anak, yakni menguji kemauannya dengan memberikan tantangan untuk membuktikannya terlebih dahulu. Hal ini sangat membantu dalam membiasakan anak-anak untuk memiliki tujuan (goals) dan berusaha untuk mencapainya. Insentif ini tidak menggunakan cara rewards dan punishments, melainkan memberikan motivasi dengan cara memberi tujuan yang wujudnya tidak selalu materi atau sesuatu yang harus dibeli.

Mendampingi Anak dalam Segala Hal

Sebagai orang tua yang memiliki anak dalam proses pertumbuhan dan perkembangan, sudah sebaiknya harus membersamai mereka dalam segala prosesnya, baik saat bermain maupu mengerjakan tugas. Pendampingan tersebut tidak untuk menuntut mereka melakukan sesuatu yang orang tua sukai, namun lebih pada memahami kemauan anak dan mengontrolnya dengan bijak.

Orang tua harus menyadari bahwa bermain merupakan aktivitas penting dan hak dasar anak dalam proses tumbuh kembang. Dari bermain tersebut kemudian anak-anak diasah keterampilannya. Dalam bermain anak tetap harus diarahkan untuk menyerap nilai-nilai penting, seperti bersikap konsisten terhadap peraturan yang sudah disepakati, misalnya tidak berantakan dan tidak larut saat bermain.

Menggali Potensi Anak

Setiap anak memiliki banyak potensi untuk menyerap apapun di sekelilingnya. Dan setiap dari mereka memiliki cara yang berbeda, tetapi orang tua harus memperlakukannya secara konsisten terhadap tiap individunya. Unsur konsisten inilah yang akan membuat anak mampu menyerapnya dengan benar.

Dalam proses tumbuh kembangnya, yang terpenting adalah memahami kebutuhan perkembangannya. Orang tua harus mendukung anak-anak dengan potensinya masing-masing. Caranya dengan menjalin komunikasi dan menggali apa yang membuat mereka senang. Potensi tersebut harus terus digali dan dicari.

Salah satu langkahnya adalah bekerja sama dengan gurunya di sekolah. Orang tua harus menjalin komunikasi dengan baik dengan pihak sekolah. Keduanya harus berjalan beriringan agar tercipta konsistensi antara sistem pendidikan di rumah dan di sekolah. Orang tua pun harus mencari kisi-kisi pembelajaran setiap tahunnya, agar apa yang dipelajari di sekolah sesuai dengan apa yang diajarkan di rumah.

Konsistensi Membangun Integritas 

Orang tua dituntut memiliki kepekaan dalam kebutuhan perkembangan anak. Tingkat kepekaan itu dijalin lewat kedekatan dengan mereka. Menjalin kedekatan tersebut dengan selalu menjalin komunikasi terbuka. Salah satunya adalah tidak berbohong dengan anak dalam urusan apapun. Orang tua harus menjadi versi terbaik dari dirinya sendiri dan konsisten akan hal tersebut. Hal itu dilakukan agar anak memiliki tingkat kepercayaan tinggi kepada orang tuanya.

Membangun kedekatan inilah bagian dari memberi kesempatan anak-anak belajar banyak hal, dan menjadi bagian untuk membangun integritas. Integritas berarti membangun keselarasan antara pemikiran, ucapan, dan perbuatan. Dalam hal ini anak pun akan berkembang menjadi dirinya sendiri tanpa paksaan apapun. Memiliki integritas menjadi pondasi mereka untuk menghadapi tantangan zaman. Dengan integritas tinggi, anak-anak dapat menjalani hidupnya tanpa keraguan. Dan Menjadi karakter diri mereka sendiri yang jujur.

Demikianlah seni parenting yang dilakukan oleh Keluarga Sasono. Tips-tips ini penulis inti sarikan dari tiap-tiap konten youtube dan sosial media yang mereka unggah. Semoga dapat bermanfaat untuk pembaca muslimah guna mengambil sisi-sisi positif dari keluarga tersebut. Wallahu ‘alam bis shawab.

*Alumni Ma’had Aly Hasyim Asy’ari Tebuireng Jombang.