Seminar Nasional Pasar Modal yang terlaksana di aula lantai 3 Unhasy. (Foto: Bagus/to)

Tebuireng.online– Galeri Investasi Bursa Efek Indonesia (GIBEI) Fakultas Ekonomi Universitas Hasyim Asy’ari gelar Seminar Nasional Pasar Modal, Kamis (24/11/2022). Seminar nasional kali ini menggagas tema “Pasar Modal sebagai Wadah Investasi Masa Depan yang Halal, Mudah, dan Aman”.

Acara yang berlangsung di aula lt. 3 Unhasy Tebuireng ini diikuti oleh ratusan mahasiswa, baik dari internal universitas maupun kampus dan perguruan tinggi lain di Kabupaten Jombang. Seminar hari ini menghadirkan 2 pembicara. Pembicara pertama, Indrawan Nugroho, Kepala Bagian Pengawasan Pasar Modal OJK Jawa Timur. Kedua, Fajar Imanuddin, Trainer Phintraco Securitas Jawa Timur.
Seminar rutinan yang diadakan oleh lembaga di bawah Fakultas Ekonomi, yaitu Galeri Investasi di Universitas Hasyim Asy’ari dibuka secara resmi oleh Wakil Rektor II, Drs. H. M. Muhsin Ks.

“Kita perlu melihat sejarah pentingnya berwirausaha. Haji Samanhudi menganggap bahwa Indonesia tidak bisa merdeka kalau tidak punya ketahanan ekonomi. Maka lahirlah Sarekat Dagang Islam (SDI) untuk membangun ekonomi. KH Hasyim Asy’ari juga mendirikan Nahdlatul at-Tujjar (kumpulan pedagang) yang bergerak di bidang ekonomi. Maka, sebagai penerus Mbah Hasyim, kita harus punya naluri dan mental bisnis, tidak hanya mental bisnis politik,” terangnya.

Sebagai mahasiswa, perlu kesadaran akan pentingnya pengaturan keuangan. Salah satu kemampuan yang juga harus diketahui oleh mahasiswa adalah investasi.

“Mahasiswa perlu memiliki jiwa investasi, yakni jiwa untuk mengatur dan merencanakan pengelolaan keuangan untuk masa depan. Hal ini berdasar surat an-Nisa ayat 19 dan juga surat Yusuf ayat 47-49,” ujar Kepala Bagian Pengawasan Pasar Modal, Indrawan Nugroho.

Majalah TebuirengIklan Tebuireng Online

Dalam berinvestasi, ternyata juga terdapat sistem investasi syariah. Investasi syariah merupakan investasi yang tidak keluar dari koridor hukum islam.

“Mengenal investasi syariah di pasar modal. Kriteria saham syariah harus melalui 2 kali screening yang dilakukan OJK Business Screening dan finansial screening, bertujuan agar tidak melakukan usaha dan transaksi yang bertentangan dengan prinsip syariah,” pungkas pria kelahiran Jawa Tengah tersebut.

Di sisi lain, Fajar Imanuddin, pemateri kedua juga menyampaikan bahwa investasi saham saat ini itu sangat praktis dan terjangkau.

“Banyak momen di mana kiper mencetak gol. Semua berhak untuk sukses. Itulah mengapa kita perlu berinvestasi. Karena kita butuh aset yang berkembang. Dan dulu investasi saham hanya dapat diakses oleh kalangan tertentu saja, namun sekarang investasi saham dapat dijangkau oleh ibu rumah tangga, mahasiswa, dan semua kalangan,” ungkap lulusan S1 Teknik Perkapalan ITS itu.

Pewarta: Al Fahrizal