Oleh : KH. Fawaid Abdullah*

Perintah menyayangi kepada sesama makhluk Allah baik yang hidup di bumi, baik yang berakal maupun yang tidak berakal adalah suatu keniscayaan.

Orang yang sayang kepada sesama makhluk Allah di bumi itu, maka makhluk Allah yang ada di langit, akan sayang pula kepadanya. Orang yang bersifat welas asih kepada sesama manusia (entah apapun agamanya), maka Makhluk Allah seperti Malaikat dan lain-lain, yang ditugasi Allah hidup di langit pun akan sayang pula. 

الرَّاحِمُونَ يَرْحَمُهُمُ الرَّحْمَنُ ، ارْحَمُوا مَنْ فِي الأَرْضِ يَرْحَمْكُمْ مَنْ فِي السَّمَاءِ

Makna luas dari kalimat Ar Rahimuuna itu bukan sebatas hanya kepada sesama manusia saja, tapi lebih dari itu, tapi termasuk hewan (segala jenis) pun tidak boleh dibunuh atau dimatikan secara tidak baik.

Majalah TebuirengIklan Tebuireng Online

Misalnya, dengan cara menyiksa hewan dibunuh secara perlahan. Baik hewan yang dapat dikonsumsi seperti sapi, kambing, ayam dan sebagainya. Ataupun yang tidak bisa di konsumsi dan produksi haram dimakan sekalipun.

Islam itu mengajarkan kasih sayang dan kedamaian. Kasih sayang kepada sesama muslim, pun juga kepada di luar muslim sekalipun. Tidak ada alasan atau hujjah yang membenarkan untuk dengki dan arogan apalagi menyakiti kepada sesama makhluk Allah (apapun keyakinan dan agamanya). Wallahu A’lam

*Khadim Pesantren AL-AULA Kombangan Bangkalan Madura