Tebuireng.online— Dalam rangka halal bi halal dan temu alumni nasional 2023, Ikatan Keluarga Alumni Pesantren Tebuireng (IKAPETE) mengadakan “Sarasehan Nasional Pengembangan Program IKAPETE”. Forum nasional ini dihadiri oleh Ketua Presidium, jajaran Presnas, ketua-ketua lembaga di Presnas, serta ketua PW, PC di seluruh wilayah.
Dalam acara yang berlangsung di gedung Yusuf Hasyim Tebuireng dan dihadiri alumni dari berbagai daerah, Sekjen Ikapete, KH. Ahmad Roziqi mengajak peserta yang hadir untuk mengingat ulang sejarah Ikapete yang sudah berjalan sebelumnya.
“Kalau kita flashback, ada sedikit pencapaian yang sudah dilalui oleh IKAPETE selama 1 tahun, 2 bulan, 23 hari, yang sudah disepakati oleh standarisai IKAPETE bersama LPKDKI, yaitu 12 PW 53 PC dan 1 PCI di Mesir, dan yang terbaru yaitu data-data alumni yang masih dikembangkan oleh IKAPETE agar lebih mudah untuk perkembang para alumni,” ungkap KH. Roziqi, Jumat (19/5).
Menurutnya, dalam upaya mengembangakan program IKAPETE di semua wilayah Indonesia, maka harus adanya konsolidasi-konsolidasi yang sangat penting. Ia menjelaskan paling tidak ada 4 strategi.
“Ada empat (4) strategi untuk bisa mengembangkan program Ikapete, yaitu: saling membantu, koordinasi dan komunikasi, adanya gerakan, harmonisasi,” terangnya.
Selain Sekjen Ikapete, Ketua Sekjen Ikapete yaitu Prof. Maskuri Bakri juga mengungkapkan bagaimana alumni mampu mengembangkan program Ikapete dengan baik secara bersama-sama.
“Ketika ingin program kita sukses, dalam pengembangannya maka kita harus mempunyai beberapa sifat yaitu: tidak boleh mengeluh, tidak boleh mengatakan ini bukan tanggung jawab saya, tidak boleh mengatakan tidak ada uang (duit) dan ini yang paling sulit, dan konsepnya ini yaitu silatuhrahmi,” ungkapnya.
Setelah diskusi pengembangan program Ikapere, forum kemudian diisi oleh beberapa ketua dan anggota perwakilan dari setiap wilayah untuk memberikan solusi dan masukan-masukan dalam program mengembangkan IKAPETE kedepannya.
Pewarta: Ibnu
