Santri Pondok Pesantren Putri Walisongo Cukir Jombang memperingati maulid Nabi Muhammad sekaligus haul KH. Adlan Aly (29/20). (Foto:Luluk/tebuireng.online)

Tebuireng.online– “Apa perbedaan haul dan maulid? Mengapa manusia biasa yang diperingati adalah hari wafatnya sedangkan Nabi kok kelahirannya?”

Hal tersebut merupakan pertanyaan pertama Pengasuh Pondok Pesantren Putri Walisongo Cukir Jombang, KH. Amir Jamiluddin (Gus Jamil) pada seluruh santri dalam acara peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW 1442 H dan Haul KH. Muhammad Adlan Aly, Kamis (29/20) di halaman pesantren.

Pertanyaan tersebut dijawab oleh Gus Jamil, bahwa Rasulullah dan seluruh para Nabi sudah jelas baik sejak hari kelahiran mereka atau memiliki sifat Ma’shum (terlindungi dari dosa), sedangkan manusia biasa belum tentu baik diakhir hayatnya. Oleh sebab itu, sejak kelahirannya pun para Nabi diperingati dan dirayakan.

“Senang saja dengan kelahiran Rasulullah, sudah luar biasa berkah,” ujar salah satu mantan Kaprodi Dakwah Universitas Hasyim Asy’ari itu.

Gus Jamil memberi contoh dengan kisah Tsuwaibah al-Islamiyah yang menjadi budak Abu Lahab. Saat kelahiran Rasulullah, Abu Lahab menyambut gembira kelahiran Rasulullah dengan membebaskan budaknya, Tsuwaibah al-Islamiyah.

Majalah TebuirengIklan Tebuireng Online

“Oleh sebab itu, meskipun Abu Lahab tidak masuk agama Islam, namun ia mendapatkan keringanan siksaan pada hari kiamat tiap hari Senin sebab menyambut bahagia kelahiran Rasulullah pada hari tersebut,” ungkapnya.

Selain itu, Gus Jamil memaparakan faktor kebencian orang Arab kafir Quraisy kepada Nabi Muhammad SAW adalah faktor ekonomi. Orang kafir Quraisy memiliki 360 Tuhan dan membuat patung-patung yang kemudian dijual kepada para pengunjung dari luar negeri.

Namun kemudian Rasulullah SAW membawa risalah ke-Esaan Allah SWT yang disembah tanpa menggunakan patung, sehingga jual beli patung Tuhan orang kafir Quraisy mengalami penurunan signifikan.

“Jadi kalau Nabi sudah pasti baik, hingga akhir hayat karena punya sifat Ma’shum, sedangkan kalau wali punya sifat Mahfudz (terpelihara dari berbuat dosa),” jelas Gus Jamil.

Dalam acara ini para santri belajar memahami esensi maulid dan haul, dalam rangka memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW sekaligus Haul perintis Pondok Pesantren Walisongo, KH. Muhammad Adlan Aly.

Pewarta: Luluatul Mabrurah