
Tebuireng.online— SDI Tebuireng Ir. Soedigno ajak siswa-siswinya belajar peduli lingkungan dalam hal ini bisa memilah sampai di kantor Bank Sampah Tebuireng (BST) yang terletak di komplek Tebuireng, Kamis (29/8/2024).
Diakui, kunjungan ini bertujuan untuk mendapatkan edukasi seputar pemilahan sampah dalam kehidupan sehari-hari yang bertempat di wahana edukasi sampahku tanggungjawabku.
Adapaun wahana edukasi sampahku tanggungjawabku, adalah tempat yang disedikan secara khusus oleh pihak pengelola Bank Sampah Tebuireng (BST) guna menjadi tempat belajar serta edukasi para santri yang ingin mengenal berbagai macam-macam sampah
Ustadz Khoirul Afif, guru pendamping dalam kegiatan ini mengukapkan, bahwa kegiatan ini adalah perdana bagi anak-anak kelas 1 SDI Tebuireng ke BST.
“Alhamdulillah hari ini anak-anak kelas 1 SDI Tebuireng dapat berkunjung ke Bank Sampah Tebuireng (BST) mendapatkan banyak pengalaman baru terkait penglolaan sampah, dan menjadi paham terkait jenis-jenis sampah dan pengelolaannya,” ungkapnya.
Ia juga mengakatan bahwa terdapat harapan dari hasil kunjungan ke BST pada kali ini, “kami berharap ke depannya, anak-anak dapat mengelola sampah dengan baik, dan dapat memilah sampah sesuai dengan jenisnya.”
Baca Juga: Peduli Lingkungan, Santri Tebuireng Kesamben Kunjungi BST
Pada kesempatan yang sama, Ustadz Mustakim Muhammad selaku Ketua Tim Edukasi Bank Sampah Tebuireng mengungkapkan rasa senangnya terhadap kunjungan dari anak-anak SDI Tebuireng.
“Saya sangat senang dengan kunjungan dari SDI Tebuireng, bahwa kelak ada generasi yang disiapkan dari usia yang menurut sebagian orang belum bisa melakukan banyak hal, ternyata antusiasnya sangatlah besar,” tuturnya saat diwawancarai di lokasi acara.
Menurutnya, selain itu anak-anak dari SDI Tebuireng ternyata sudah memiliki data pemahaman tentang sampah itu sendiri, dan antusias mereka sangatlah luar biasa ketika menjawab pertayaan dari tim edukasi bst ini.
“Semoga pertemuan edukasi ini terus berlelanjutan hingga sampai di tingkatan kesalehan pribadi dan kesalehan lingkungan,” imbuhnya.
Ia juga berharap semoga ini bukanlah pertemuan pertama dan juga bukan pertemuan terakhir, melainkan pertemua pertama untuk melanjutkan tahapan selanjutnya pada tahap pemilahan sampah, kemudian proses pengelolaan sampah dan hingga akhirnya pada di tingkatkan kesalahean pribadi dan kesalehan lingkungan.
Pewarta: Dimas Setyawan