
Tebuireng.online— Program Pendalaman Kitab Kuning (PKK) Pondok Putri Pesantren Tebuireng, gelar Haflah At-Tasyakkur Khotmil Nadham. Acara yang berlangsung dengan tema “حفلة التشكر على أختتام الجرومية ونظم العمرطي ونظم الفية ابن مالك,” acara ini dilaksanakan pada Kamis (13/2/2025) di lokasi Jabo Pondok Putri Pesantren Tebuireng.
Kepala Pondok Putri Pesantren Tebuireng, KH. Fahmi Amrullah Hadziq menyampaikan terkait tentang Program Pendalaman Kitab Kuning yang ke depannya harus ada peningkatan.
“Program Pendalaman kitab kuning adalah program pendalaman khusus, yang diharapakan dengan masuk di PKK bisa membaca kitab standar kosongan, minimal Fathul Qarib,” ungkap Gus Fahmi pada seluruh yang hadir.
Sehingga, lanjut beliau, untuk kedepannya diharapakan program pendalaman kitab kuning dinyatakan khatam ketika sudah bisa membaca kitab Fathul Qarib kosongan, bukan hanya sekadar menghafal saja, karena PKK beda dengan program tahfidz.
“Saya pernah mendengar Mbah Maimon Zubair mengatakan bahwa orang yang hafal Al Qur’an banyak, tapi orang yang pintar kitab kuning atau ahli dalam ilmu fiqih itu langka. Oleh karena itu harapannya kalian tidak hanya sekadar hafal saja tetapi bisa mengamalkan dengan bisa memahami isinya dan membaca kitab,” pesannya.
Baca Juga: Santri Pondok Putri Tebuireng Raih Juara 3 MQK Nadhom Alfiyah
Selain itu, Koordinator Pendalaman Kitab Kuning, Ustadz Ikrimah Azman juga menyampaikan pesan kepada seluruh santri yang ikut dalam acara tersebut, khususnya untuk para khotimat nadham.
“Meskipun kalian sudah hafal Jurumiyah, Al-Imrity dan Alfiyah itu tidak ada jaminan kesuksesan kalian di masa depan. Untuk mencapai keberhasilan dalam menuntut ilmu ada tiga hal yang harus kalian perhatikan,” ungkapnya.
Pertama, ketekunan dalam belajar. “Dalam logo program pendalaman kitab kuning sengaja saya taruh tulisan MUSTAFID (Majelis Musyawarah Tafaqquh Fiddin) dengan harapan semoga bisa mendalami agama sedalam dalamnya bukan hanya dalam pendalaman kitab saja.”
Kedua, Al Khidmah, menjadi pelayan ilmu (melayani orang yang mengajarkan ilmu). “Minimal membawakan kitabnya guru, membantu yang dibutuhkan guru dan lain sebagainya. Insyaallah akan mendapatkan keberkahan. Tidak ada keberkahan kecuali dengan Al Khidmah dengan ilmu. Ada pengabdian untuk meraih keberkahan ilmu. Apa yang ada di pondok kerjakan. Pokoknya niatnya menuntut ilmu, insyaallah janji Allah akan benar-benar terjadi, sesuai dengan firman-Nya. يَرْفَعِ اللَّهُ الَّذِينَ آمَنُوا مِنْكُمْ وَالَّذِينَ أُوتُوا الْعِلْمَ دَرَجَاتٍ ”
Ketiga, tawadhu’. “Meskipun kalian sudah hafal nadzam, kalian tetap rendah hati.” Begitu pesan Ustadzah Ikrimah.
Pada kesempatan itu juga, Nurul Faizah, menyampaikan sambutan sebagai ketua panitia. Ia menyampaikan bahwa dalam setiap wisuda nadham akan dibuka sesi pertanyaan untuk menguji kelayakan mereka.
“Dan Alhamdulillah ketika sesi pertanyaan tersebut semua pertanyaan yang diajukan oleh penanya khususnya dari kepala pondok putri bisa dijawab dengan baik dan mendapatkan reward khusus,” tuturnya.
Baca Juga: Santri Putri Unjuk Bakat Melalui Muhadhoroh Kubro
Adapun diantara nama-nama santri terbaik dari setiap Khotimat Nadham yaitu:
- Intan Nuraini (Terbaik Alfiyah)
2. Majda Farida Lubna (Terbaik Imrithi)
3. Rizqi Rohmatul (Terbaik Jurumiyah)
Untuk diketahui, pelantikan ini diawali dengan pembacaan ayat suci Al-Quran, dilanjut dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya dan Hymne Tebuireng, sambutan-sambutan, penampilan dan pemberian sertifikat khotimat Matn Jurumiyah, nadham imrithi dan alfiyah. Dilanjutkan dengan pemberian penghargaan khotimat terbaik, ditutup dengan pembacaan doa dan foto bersama.
Pewarta: Qurratul Adawiyah