Tim Kreativ Video 50 Tahun Pernikahan Gus Sholah dan Nyai Hj. Farida foto bersama setelah memberikan hadiah berupa dua hasil desain dan satu lukisan pahat asli Jombang usai acara tersebut pada Ahad (18/02/2018). (Foto: Acha Wahid)

Tebuireng.online— Ada yang menarik dari acara Tasyakuran 50 Tahun Pernikahan KH Salahuddin Wahid dan Nyai Hj. Farida Saifuddin Zuhri. Ada beberapa video yang diputar dalam acara tersebut menjadi perhatian khusus sejumlah tokoh yang hadir.

Namun, siapa tahu, jika video menarik itu, karya santri-santri Tebuireng yang memang dipersembahkan khusus untuk Gus Sholah dan Nyai Farida. Santri-santri tersebut merupakan anggota Komunitas Photography Tebuireng (Kopiireng). Video-video tersebut sebagai bentuk takdzim (penghormatan) kepada panutan mereka.

“Alhamdulillah kita semua melaksanakan ini hanya mengharap barokah kiai dan bu nyai. Apa yang kita lakukan tak sebanding dengan pengorbanan beliau berdua untuk Tebuireng,” ungkap Koordinator Seksi Dokumentasi Panitia Tasyakuran 50 Tahun Pernikahan Gus Sholah dan Nyai Hj. Farida, M. Abror Rosyidin usai acara pada Ahad (18/02/2018) di Pesantren Tebuireng.

Ia menerangkan, sebenarnya ada lima video yang dipersiapkan oleh Kopiireng untuk diputar di acara tersebut, tetapi satu video dibatalkan tampil, karena waktu yang tidak sesuai dengan jadwal. Lima video tersebut hasil kerjasama dengan putra-putri Gus Sholah yang sudah menyumbangkan beberapa video garapan tim Gus Ipang Wahid.

“Iya videonya ada lima sebenarnya, video ucapan selamat, puisi, perjalanan hidup Gus Sholah, testimoni sahabat dan keluarga, serta video persembahan dari anak-anak beliau,” ungkapnya. Ia menambahkan, di video ini yang paling berkesan adalah video perjalanan Gus Sholah dan Nyai Farida yang penuh dengan lika-liku.

Majalah TebuirengIklan Tebuireng Online

Menurut salah satu tim video, M. Najib, mengatakan bahwa tidak ada hambatan dalam pembuatan video tersebut hanya ada sedikit kekurangan yakni kurangnya alat dan sarana dalam pembuatan karya santri tersebut. “Alhamdulillah tidak ada hambatan, cuma ya mungkin keterbatasan alat dalam proses pembuatan, alat kami seadanya,” ujar alumni SMA. A Wahid Hasyim yang juga desainer grafis Tebuireng Online itu.

Di sisi lain, dalam pembuatan video tersebut mereka menyebutnya “proyek surga” mengingat karya Kopiireng kali ini dipersembahkan untuk pengasuh sekaligus orang tua santri di Pesantren Tebuireng ini tanpa ada tendensi apa-apa. Video itu akan diunggah di youtube secara bertahap.

“Tujuan membuat karya kan untuk membahagiakan orang, semoga Kiai dan Bu Nyai bahagia dengan karya kami. Saya lihat tadi beliau berdua senyum-senyum ketawa, anak-anaknya juga. Jadi, kami senang,” tambah  Deka Pranata, pendiri Kopiireng sekaligus konseptor video tersebut.


Pewarta:            Novianti Trinandani

Editor/Publisher: M. Abror Rosyidin