Mensos Khofifah Indar Parawansa saat memberikan sambutan sebagai walisantri Ali Mannagalli Parawansa di Pesantren Tebuireng, Ahad (29/05/2016)
Mensos Khofifah Indar Parawansa saat memberikan sambutan sebagai walisantri Ali Mannagalli Parawansa di Pesantren Tebuireng, Ahad (29/05/2016)

tebuireng.online– Menteri Sosial Republik Indonesia, Ibu Khofifah Indar Parawansa hadir dalam acara Wisuda Purna Siswa Yayasan KH. M. Hasyim Asy’ari, Ahad (29/05/2016) di SMA A. Wahid Hasyim Tebuireng. Namun, kehadiran beliau kali ini bukan seperti biasanya, menjadi orator ilmiah atau penceramah, melainkan memberi sambutan sebagai perwakilan wali santri. Kebetulan sang putra bungsu, Ali Mannagalli Parawansa adalah salah satu wisudawan SMP A. Wahid Hasyim Tebuireng.

Kedatangan Mensos didampingi putra dan putrinya yang juga ingin menyaksikan adik mereka diwisuda. Dalam sambutan beliau menyampaikan terima kasih atas seluruh pengasuhan, pembimbingan, pendidikan, dan pendampingan, selama putranya berada di Pesantren Tebuireng.

Menurut beliau, ada yang membedakan antara sekolah di pesantren dengan sekolah di luar pesantren. Menurut beliau jika ingin mendapatkan proses ta’lim, maka di pesantren ada, non pesantren ada. Kalau ingin mendapatkan proses tadris, maka di pesantren ada, non pesantren juga ada. Kalau anak-anak kita ingin mendapatkan proses ta’dib di pesantren ada non pesantren pun juga ada meskipun grade-nya agak rendah. Tetapi kalau ingin mendapatkan proses tarbiyah atau pengasuhan, agaknya hanya bisa didapatkan di pesantren.

Ibu Khofifah bersama sang putra bungsu, Ali Mannagalli Parawansa usai wisuda purna siswa di Pesantren Tebuireng
Ibu Khofifah bersama sang putra bungsu, Ali Mannagalli Parawansa usai wisuda purna siswa di Pesantren Tebuireng

“Hari ini dimanapun di dunia, yang dibutuhkan untuk kemajuan sebuah bangsa supaya bisa berkompetisi di era manapun, sangat membutuhkan kualifikasi, STEEM (Sains Technologi Enginering Economi and Matc),” terang beliau.

Pada posisi seperti inilah, lanjut beliau, maka basis pesantren menjadi sangat penting untuk menjadi bekal, sebagai pondasi untuk anak-anak dalam melanjutkan kehidupan ke depan.

Majalah TebuirengIklan Tebuireng Online

Beliau juga menambahkan, meskipun sudah mendapatkan pendidikan Sains Technologi Enginering Economi and Matc di negeri ini, masyarakt juga perlu melakukan tafaqquh fiddin. Pada posisi seperti inilah, bagi mantan Menteri Pemberdayaan Wanita era Gus Dur ini, diversifikasi profesi harus disiapkan, tetapi tetap mempersiapkan kader yang siap tafaqquh fiddin.

Keluarga bahagia: Mensos bersama ketiga putranya dan seorang putrinya
Keluarga bahagia: Mensos bersama ketiga putranya dan seorang putrinya

“Pesantren inilah tempat yang tepat bagi kita untuk menitipkan anak-anak di negeri ini agar tetap melakukan tafaqquh fiddin,” ujar beliau dengan semangat.

Ibu empat anak ini berharap, mudah-mudahan seluruh yang diupayakan mampu menjadi bagian dari penguatan pesantren di dalam menentukan kontribusinya kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia. (Aulia/Abror)