Tebuireng.online- Tepat 45 hari setelah santri baru datang, pada hari Jum’at dan Sabtu (16-17/08/2024) Pesantren Sains Tebuireng mulai membolehkan pertemuan antara santri dan wali santri untuk melepas rindu atau biasa disebut sambangan atau menjenguk.
“Alhamdulillah, senang, terharu. Semoga anaknya betah di sini, mudah-mudahan betah di sini sampai lulus nanti,” ungkap wali Zahra Almaulina.
Suasana haru dan bahagia memenuhi setiap sudut ruangan pesantren sains Tebuireng. Saling bertukar kabar dan mengabadikan momen haru dan bahagia di handphone masing-masing.
Wali Assafira Rahmadina Gobel mengakui, bahwa 45 hari terberat bagi wali santri yang baru pertama kali punya pengalaman memasukkan putrinya ke pondok.
“Apalagi mbak aca ini putri pertama kami dan putri tunggal juga. Jadi, masyaallah luar biasa, tapi ternyata mereka kuat dididik di sini menjadi anak tangguh, anak hebat. Saya berterima kasih sekali kepada ustadz-ustadzah baik pembina maupun yang mengajar di Tebuireng. Semoga selalu diberikan kesehatan, lalu keberkahan rizki dan perlindungan oleh Allah SWT,” ujarnya.
“Kesannya sebelum ke sini deg-degan, tapi kemaren kamis kan sudah di telepon, jadi sudah mendengar cerita-ceritanya, dan alhamdulillah ternyata anaknya ceria,” cerita wali Dinda Aisyah.
Wali Dira Putri ikut bercerita, “Ya kalau pertama ya senang, karena tidak pernah ketemu sama sekali, apalagi nggak bisa lewat whatsapp, bisanya cuma lewat surat. Jadi ya maklum awal ketemu nangis-nangis dulu,” ucapnya.
“Alhamdulillah ketemu anak saya, seneng banget” kata syukur wali Aaleya Putri Bertari.
Baca Juga: Bank Sampah Tebuireng Beri Wahana Edukasi kepada Santri Baru
Pewarta: Aulia