Oleh Fatimutuz zahra*
Di kaki fajar sang pengelana berjalan
Tertunduk rindu pada dunia sebrang segara
Mambisu dalam detik kian menghujam
Bersanding anggun sabda–sabda cinta milik Sang Kuasa
Masih…
Melangkah lurus meniti tanjakan berbatu tajam
Berkelok seirama gedup milik Tuhan
Tepat di kaki senja
Langkahnya kian melumpuh terseret sang merah padam
Masih terdengar bisik sabda cinta dari sang Pemilik Kehidupan
Hingga batuan bercahaya sebatas pantulan
Pengelana tetap berjalan
Tertatih berwajah pasi
Rindu pelukan sebrang pun Tuhan tersayang
Sabda – sabda cinta tetap terpatri anggun
Bertengger harum dalam kabutan mati
*Mahasiswi UNHASY, ia aktif juga di Sanggar Kepoedang (Komunitas Penulis Muda Tebuireng)