Tebuireng.online– Mulai hari ini, Rabu (25/3/20) santri Tebuireng mulai dipulangkan ke daerahnya masing-masing. Agenda kepulangan santri ini dibagi selama 4 hari terhitung sejak hari ini. Untuk hari Rabu dan Kamis dikhususkan untuk penjemputan santri yang berasal dari daerah Jawa Timur, sedangkan Jumat dan Sabtu dikhususkan untuk santri yang berasal dari Jawa Tengah, Jawa Barat, hingga Banten yang diantar oleh armada yang disediakan oleh Pesantren Tebuireng.
Ada beberapa titik penjemputan santri yang telah disediakan oleh pihak pesantren. Untuk santri putra, titik penjemputan terletak di parkiran Kawasan Makam Gus Dur (KMGD). Sedangkan untuk santri putri, titik jemput terletak di depan Pondok Putri Pesantren Tebuireng dan lapangan Unhasy.
Hal itu seperti yang disampaikan kepala Pondok Putra Pesantren Tebuireng, Ustadz Iskandar tadi malam saat memberi pengarahan terkait pemulangan santri. “Terhitung mulai besok, lokasi penjemputan ada di Parkiran Makam Gus Dur untuk pondok putra. Untuk pondok putri di depan pondoknya dan lapangan unhasy,” ungkapnya.
Menanggapi hal itu, semua pengurus pesantren sudah dikerahkan untuk menjaga dan mengatur penjemputan santri sejak tadi pagi. Semua santri yang dijadwalkan untuk pulang hari ini baru diperbolehkan pulang jika telah dijemput oleh orang tuanya.
Sejak tadi pagi, sudah tampak beberapa orang tua santri yang datang untuk menjemput putra-putrinya untuk pulang ke rumah masing-masing. Pengurus Pesantren Tebuireng yang berjaga di pos-pos penjemputan, selain bertugas menyeterilkan parkiran Kawasan Makam Gus Dur juga menyemprotkan cairan antiseptik pada para penjemput untuk menghindari adanya kemungkinan kontaminasi Virus Corona.
Selain pengaturan untuk para orang tua santri yang menjemput, para santri juga diminta untuk patuh dengan semua aturan yang diberlakukan dalam kepulangan ini. “Ikuti aturannya, karena kalian harus yakin bahwa apa yang kita buat ini insyaAllah adalah suatu hal yang terbaik,” tegas Ustadz Iskandar saat memberikan pengarahan di masjid Pondok Putra Pesantren Tebuireng.
Pewarta: Aji Nusantara
