tebuireng.online– Expo Muktamar ke-33 NU di Tebuireng akan semakin meriah dengan datangnya replika kapal Islam Nusantara dari Jogjakarta dengan menggunakan dua truk besar. Kapal buatan para seniman Jogjakarta tersebut akan menjadi pameran menarik di perhelatan Muktamar ke-33 NU pada 1-5 Agustus mendatang.
Kapal berukuran panjang 9 m, lebar 2,5 m, dan tinggi 3 meter itu adalah hasil kerjasama IKAPI Jakarta, Garda Blakang, dan Pesantren Tebuireng. Pembuatannya membutuhkan waktu sebulan yaitu selama ramadhan dan menghabiskan 160 batang bambu.
Salah satu seniman yang ikut menjadi pembuat kapal, Awaluddin Muallif mengatakan bahwa kapal tersebut diberangkatkan dari Jogjakarta sekitar pukul 20.00 WIB malam dan sampai di Tebuireng pukul 08.00 WIB pagi. Kapal tersebut adalah hasil karya para seniman Jogjakarta yang tergabung dalam komunitas Garda Blakang. Komunitas tersebut merupakan wadah para seniman muda di Kota Gudek.
Listiyanto, penanggung jawab pembuatan kapal, mengatakan bahwa replika ini sengaja dibuat dengan bambu karena bambu lebih transparan dan terlihat sekedar simbolis. “Kalau kayu kan kelihatan kayak kapal beneran, ini cuma buat simbol saja”, ungkap mahasiswa Institut Seni Indonesia Jogjakarta. Replika ini akan dipoles kembali dengan plitur dan dihiasi dengan lampu-lampu dan bendera NU, Indonesia dan Tebuireng.
Penanggung jawab Expo Ahmad Faozan menjelaskan bahwa tujuan dari dihadirkannya replika kapal Islam Nusantara adalah sebagai simbol Islam berkembang di Nusantara berawal dari pelayaran. Alat transportasi paling memungkinkan yang dipakai untuk melewati samudra dan lintas pulau saat itu hanyalah kapal.
“Ini adalah moment untuk merenungkan bahwa Islam hadir dengan santun dan ramah di negeri ini”, tambah lelaki yang juga Direktur Unit Penerbitan Pesantren Tebuireng dan mantan Pimpinan Redaksi Majalah Tebuireng. Kapal ini nantinya paska muktamar, akan dihadiahkan kepada Museum Islam Nusantara Hasyim Asy’ari Tebuireng yang masih dalam tahap penggarapan, untuk dipamerkan. (abror)