Oleh: Sayidatul Afifah Rusda*

Masruq bin Al-Ajda’ adalah seorang tabi’in yang berguru kepada Abdullah bin Mas’ud, Ali bin Abi Thalib, dan Sayyidah ‘Aisyah. Nama lengkapnya Masruq bin Al-Ajda’ bin Malik bin Umayyah Bin Abdullah bin Murri bin Salman Abu Aisyah Al-Kufi. Dijuluki dengan Masruq karna di masa kecilnya ia pernah diculik kemuadian ditemukan kembali.

Sayyidah Aisyah r.a telah mengangkatnya menjadi anak, sampai Masruq pun memberi nama putrinya dengan nama A’isyah. Tidak ada tanggal secara pasti tentang kelahirannya, namun beliau wafat pada tahun ke-62 atau 63 Hijriyah  diusia 63 Tahun. dapat disimpulkan beliau lahir di tahun pertama hijriah atau satu tahun sebelumnya.

Kewaraan dan Kejuhudannya

Ia adalah salah satu pasukan perang Sayyidina Ali dalam perang Siffin, namun di sana ia hanya memberikan wejangan dan mauidzah. Bahkan pada perang Hauriyah ia meminta maaf kepada Ali r.a karena telat mengikuti peperangan.

Majalah TebuirengIklan Tebuireng Online

Apabila shalat, dia selalu memasang penutup antara dia dan keluarganya ketika sholat agar dapat khusuk, bahkan pernah suatu hari ia berkata kepada keluarganya, “sebutkanlah semua kebutuhan kalian kepadaku sebelum aku shalat (agar tidak terganggu dalam sholat).

Dalam perjalnan bersama keponakannya ke Kuffah Ia pernah berkata, “tidakkah kalian ingin ku beritahu apa itu dunia? dunia adalah apa yang dimakan lalu habis, yang dipakai lalu rusak, yang dikendarai lalu binasa; mereka mengalirkan darah, melanggar kehormatan dan memutusakan hubungan silaturahmi diantara mereka.”

Diceritakan Abu Ishaq, tak cukup sampai di situ, ketika ia menikahkan putrinya dengan Sya’ib bin Al-Aq’ra dengan maskawin sepuluh ribu dinar yang diberikan kepadanya, uang itu ia gunakan untuk membantu perjuangan umat Islam dan membantu fakir miskin.

Guru dan Muridnya

Guru-guru beliau menurut al-Mizzi adalah: Ubay bin Ka’ab, Khabab bin al-Artz, Zaid bin Tsabit, Abdullah bin Umar bin Khattab, Abdullah bin Amru bin al-Ash, Abdullah bin Mas’ud, Ubaid bin Umar al-Laitsi, Utsman bin Affan, Ali bin Abi Thalib, Umar bin Khattab, Muadz bin Jabal, Ma’qul bin Sinan an-Asyja’i, al-Mughiroh bin Syubah, Abu Bakar ash-Shiddiq, Subai’ah al-Aslamiyah, Sayyidah A’isyah istri Rasulullah SAW, dan ibunya Ummu Ruman, dan Ummu Salamah Istri Rasullullah SAW.

Murid-muridnya menurut al-Mizzi diantaranya adalah Ibrahim an-Nakha’I, Abdurrahman bin Abdullah bin Mas’ud, Makhul bin asy-Syami, Yahya bin Al-Jazzar, Abu asy-Sya’tsa’ dan istrinya Umair binti Amr.

Rahasia Waqi’ah Masruq

Diceritakan dari Syaqiqi bahwa seseungguhnya Masruq pernah dirantai selama dua tahun. Selama itu ia habiskan untuk melakukan sholat dua rakaat, dua rakaat dengan maksud mendapat pahala sunnah Rasulullah SAW.

Diceritakan dari Hilal bin Yasyraf rahasia dia dapat menguasai ilmu para pendahulunya, ulama salaf, dan kontemporer, juga ilmu keduniaan dan ilmu akhirat adalah membaca surat al-Waqiah.

Maksud dari membaca surat al-Waqi’ah di sini adalah membaca dan merenungi ayat-ayatnya dan memikirkan tanda-tanda keagungan dan kebesaran Allah SWT dengan merasa seolah-olah Allah hadir di hadapannya.

Dari Abu Wail bahwasanya ketika menjelang kematiannya, Masruq berkata, “Ya  Allah aku tidak ingin meninggal dunia dengan tidak mengikuti Allah dan Rasulullah SAW, tidak pula Abu Bakar r.a, Umar bin Khattab r.a. Demi Allah aku tidak meninggalkan sesuatu pun kepada seseorang kecuali sesuatu yang melekat pada pedangku ini, maka masukkanlah ia dalam kafanku nanti.”

Sumber: 60 Biografi Ulama Salaf.

*Santriwati PP Salafiyah Syafi’iyah khoiriyah Hasyim